SURABAYA | duta.co – Program studi (prodi) S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) memasukkan mata kuliah Kepramukaan dalam kurikulumnya. Karena itu, mahasiswa harus mengikuti latihan rutin mata kuliah Pramuka. Kali ini digelar dihalaman Tower Unusa Kampus B, Selasa (4/4).
Ketua Prodi S1 PGSD Unusa, Sri Hartatik, S.Si, M.Pd mengatakan, Pramuka merupakan salah satu ekstrakurikuler wajib di sekolah dasar (SD). Karena itu prodi S1 PGSD Unusa memasukkan mata kuliah Pendidikan Kepramukaan dalam kurikulum prodi dengan bobot dua sistem kredit semester (SKS) yang terdiri dari praktik dan teori sebagai bekal awal mahasiswa S1 PGSD sebagai Pembina Pramuka di SD.
“Karena sebelum mereka menjadi guru, harus belajar dan dilatih dulu tentang kepramukaan. Karena nanti mereka akan jadi Pembina pramuka,” ujar Sri Hartatik.
Pramuka adalah wadah yang sangat terbuka tanpa membatasi umur, jenis kelamin atau hal yang lainnya. Karena tujuan utama dari pramuka adalah memberikan pendidikan untuk semua golongan yang tujuan akhirnya adalah menjadi insan yang lebih baik. Pramuka memiliki tujuan yang jelas karena pramuka memiliki landasan dasar kode etik yang berasaskan pancasila. Adapun kode etik pramuka adalah yang sering kita dengar yaitu tri satya dan dasa dharma.
“Harapan kami ke depan, mahasiswa S1 PGSD Unusa tidak hanya memiliki kompetensi akademik yang bagus namun juga mampu memiliki kemampuan yang mumpuni dan berkarakter sesuai Dasa Darma serta menjadi pembina Pramuka yang juga memiliki nilai-nilai leluhur Aswaja,” ungkapnya.
Rochmatul Ummah, mahasiswa S1 PGSD Unusa mengatakan, dirinya sangat senang ketika mendapatkan mata kuliah Kepramukaan ini. Materi-materi yang diterimanya sangat bermanfaat untuk adik-adik yang studi di jenjang Sekolah Dasar. “Materi yang kita terima ini, semoga dapat meningkatkan kreativitas para pendidik Sekolah Dasar, khususnya mahasiswa S1 PGSD Unusa,” tutur mahasiswa Semester 6 tersebut. (end)
