Proses penggilingan pertama di PG Gempolkrep yang dihadiri Menteri BUMN Rini Sumarno. DUTA/endang

MOJOKERTO | duta.co – Pabrik gula (PG) Gempolkrep akan menaikkan produksi di tahun ini. Produksi yang semula 6.500 ton anak dinaikkan menjadi 8 ribu ton per tahun.

Kenaikan ini  dikatakan Dwi Satriyo Annurogo Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara X selaku pengelola PG Gempolkrep, karena ada pasokan bahan baku tebu  dari petani setempat.

“99 persen pasokan bahan baku di Gempolkrep ini dari petani. Kenaikan pasokan bahan baku ini karena memang ada dukungan dari petani,” ujar Dwi di sela kunjungan Menteri BUMN, Rini Sumarno di PG Gempolkrep, Senin (14/5).

Peningkatan pasokan ini juga tidak lepas dari peningkatan produksi panen tebu petani. Dari 70 hingga 80 ton per hektar menjadi 110 ton per hektar.

“Bahkan rendemennya juga mengalami peningkatan. Targetnya bisa mencapai 9 rendemennya di tahun ini,” tambah Dwi.

Pasokan bahan baku dari petani memamg penting bagi PG Gempolkrep.  PTPN X pun melakukan banyak hal untuk petani agar produksi tebu petani mrningkat.

Pemberian bibit unggul baru agar kualitas tebu meningkat dan sebagainya.

Selain itu PTPN X juga mencoba memperluas lahan tanam tebu. Lahan 13 ribu hektar yang kini ada  akan ditambah 1.500 hektar, seribu hektar lagi lahan milik Perhutani serta lahan lainnya.

Di kesempatan yang sama, Menteri BUMN Rini Sumarno juga meninjau kesiapan giling sekaligus meresmikan awal produksi Pabrik Gula (PG) Gempolkrep.

Rini juga melihat secara langsung mekanisasi tebangan dan normalisasi saluran yang sudah dilakukan di PG Gempolkrep.

Mekanisasi PTPN X terus dikembangkan penggunaannya guna meningkatkan produktivitas tebu. Secara tidak langsung, mekanisasi juga memberikan dampak bagi kesejahteraan petani tebu.

Mekanisasi telah dilakukan PTPN X sejak tahun 2011 dan terus dikembangkan hingga mekanisasi penuh dapat diterapkan di sisi pengelolaan on farm.

Saat ini, alat mekanisasi yang ada di PG Gempolkrep adalah chopped harvester dengan kapasitas 100 ton per hari dan grab loader dengan kapasitas 80 ton per hari.

Kedua alat ini membuat proses tebang, muat, dan angkut tebu menjadi lebih efektif dan efisien.

Sebagai perwujudan dari BUMN Hadir Untuk Negeri, PTPN X tak hanya berfokus pada pengelolaan on farm, namun juga senantiasa meningkatkan pelayanan kepada petani di semua pabrik gulanya, termasuk PG Gempolkrep.

Pelayanan kepada petani yang telah dilakukan yaitu PTPN X sebagai avalis kredit kepada petani, pemberian bantuan bibit dan pupuk organik, bantuan kawalan budidaya, hingga bantuan perbaikan saluran irigasi.

Tahun 2018 ini, PG Gempolkrep akan menggelontorkan dana sinergi BUMN sebesar Rp 179 miliar untuk bantuan kredit kepada petani.

“Di 2018, PG Gempolkrep akan memberikan dana sinergi BUMN sebesar Rp 179 miliar yang akan disalurkan untuk petani tebu di wilayah pabrik,” terang Dwi lebih lanjut.

Pada musim giling 2018 ini, PG Gempolkrep menargetkan memproduksi 87.503 ton gula kristal putih dengan tebu digiling sebanyak 1.082.200 ton. Target ini meningkat sebesar 23 persen dibanding realisasi 2017.

Di tahun ini pula, pabrik gula pertama yang terintegrasi dengan industri bioetanol (PT Energi Agro Nusantara) ini akan meningkatkan kapasitas gilingnya yang semula 6.500 Ton Cane per Day (TCD) menjadi 7.200 TCD. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry