INOVASI : Tiga siswi SMK Giki 1 menunjukkan produk inovasi mereka berupa Uyah Wangi di ajang Citi Peka (Peduli dan BerKarya) yang digelar di Surabaya, Minggu (6/5). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Menciptakan produk bernilai rupiah memang tidak mudah. Apalagi bagi siswa-siswi sekolah menengah atas (SMA).

Karenanya dibutuhkan inovasi dan kreasi serta eksperimen. Hal itu yang dilakukan siswa-siswi SMK Giki 1 Surabaya.

Sebanyak 19 siswa-siswi sekolah bersebut membentuk sebuah perusahaan yang diberinama Segara Student Company (Segara SC).

Dalam perusahaan tersebut mereka memproduksi sebuah pengharum ruangan dengan bahan dasar garam grosok. Produk itu diberi nama Uyah Wangi (garam wangi).

Presiden Direktur Segara, Aziiz Syahputra memgatakan garam grosok dipilih karena bisa memghilangkan micro organisme semacam jamur, lumut dan sebagainya.

Selain itu garam yang selama ini hanya dipakai untuk mengawetkan ikan dan untuk hal-hal lain juga bisa dijadikan bahan untuk sesuatu yang bernilai jual lebih tinggi.

“Kita bantu petani garam lah agar bisa menaikkan nilai jual produk mereka,” ujarnya.

Dengan dua kemasan yakni kemasan guci berbentuk kura-kura dan kemasan kantong, Uyah Wangi dijual dengan harga Rp 20 ribu dan Rp 25 ribu.

Dengan modal Rp 1 juta kini dalam tiga bulan mereka bisa menghasilkan omset sebesar Rp 5 jutaan.

Hasil inovasi itu pun mereka presentasikan dalam ajang Citi Peka (Peduli dan BerKarya) yang digelar Prestasi Junior Indonesia dan CIti Indonesia di Surabaya, Minggu (6/5).

Ada lima sekolah yang mengikuti seleksi akhir untuk daerah Surabaya dan Sidoarjo.

Selain  SMK Giki 1 Surabaya, ada juga SMAN 1 Waru Sidoarjo, SMKN 3 Buduran Sidoarjo dan SMAN 4 Sidoarjo.

Mereka mempresentasikan produk dan memajangnya di ajang itu di sebuah mal di Surabaya Barat.

Management Advisor Prestasi Junior Indonesia, Robert Gardiner mengatakan ajang ini adalah sebuah kesempatan bagi anak-anak muda untuk belajar berbisnis.

Sehingga dari acara ini akan tumbuh pengetahuan baru dalam berbisnis, ada pengalaman berbisnis dan timbul rasa percaya diri dalam berbisnis.

“Salut buat anak-anak Surabaya dan Sidoarjo. Karena mereka bisa mempresentasikan produknya dalam Bahasa Inggris,”ujarnya.

Program yang akan digalar lagi di Semarang, Denpasar dan Jakarta ini akan dipilih masing-masing satu perwakilan untuk ikut di seleksi tingkat nasional.

Pemenang tingkat nasional akan ikut kompetisi serupa untuk kawasan Asia Pasifik yang akan digelar di Manila Filipina.

“Bulan lalu, SMA Plus Pembangunan Jaya Jakarta pemenang tahun 2017 ikut kompetisi di Beijing dan sekolah juara pertama,” tukasnya.

Dari sekolah tersebut, nantinya akan dipilih dua orang untuk mengikuti World Youth Forum yang akan digelar di Mexico City. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry