
KEDIRI | duta.co – Resah, inilah yang dirasakan sejumlah peternak ikan di Dusun Kembangsore, Desa Mojosari, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. Hal ini, usai ribuan ikan cupang peliharaan mereka dimangsa berang-berang hingga habis. Kondisi serupa, juga dialami 3 peternak lainya di tepi sungai. Mereka, hanya bisa pasrah ikan peliharaannya hanya tersisa beberapa ekor.
Keterangan salah satu peternak ikang cupang, Mohammad Mufit Mustofa, pekan ini dia merugi hingga Rp 10 juta. Sebab, ikan peliharaannya yang sudah siap jual raib dan hanya menyisakan beberapa ekor saja.
“Pertama kali dimakan (oleh berang-berang, Red) sekitar seminggu lalu,” katanya, saat dihubungi, Rabu (22/1/2025)
Lelaki berusia 27 tahun yang akrab disebut Mufit menguraikan, aebelumnya kondisi ikan cupang di belakang rumahnya masih utuh. Namun, keesokan paginya botol-botol tempat memelihara ikan itu sudah berjatuhan.
Disamping itu, penutup plastik di botol juga terbuka. Di sekitarnya banyak semut yang merubung.
“Setelah saya lihat ternyata semut-semut itu mengerumuni kepala-kepala ikan cupang yang tidak turut dimakan berang-berang,” lanjutnya.
Mufit juga sempat berpikir ikan peliharaannya diambil pencuri. Namun, kecurigaannya hilang karena ikan yang raib justru yang harganya murah.
Yang diambil juga bukan ikan di kolam yang cara mengambilnya lebih mudah. Teka-teki raibnya ikan itu baru terjawab empat hari lalu.
Sekitar pukul 23.00 WIB, Mufit memutuskan ke belakang rumah setelah mendengar suara gaduh dari arah tempat ikan cupangnya disimpan.
“Suaranya seperti suara ayam,” terang Mufit.
Saat disinari dengan senter, ada empat ekor berang-berang yang langsung berlari keluar kandang.
Selanjutnya, hewan mamalia karnivora itu langsung masuk ke sungai dan berenang.
“Itu jelas bukan tikus. Soalnya langsung berenang. Ukuran badannya sepadan dengan anakan kelinci ,” paparnya
Lebih jauh, Mufit juga mengatakan, dirinya kehilangan enam ribu ekor ikan cupang dengan taksir kerugian yang mencapai Rp 10 juta.
“Selain saya, ada warga yang masih satu desa dengan saya juga kena. Indikasinya sama, kepalanya ditinggal. Nggak dimakan,” tutup Mufit.(bud)