Gus Rozin berbaju putih menyampaikan materi pada peserta.(FT/ZULFA)

SEMARANG | duta.co — Dilihat dari jumlah pesantren di Jawa Tengah menduduki urutan ketiga dalam tingkat nasional dengan jumlah 4.759. Dari sinilah pesantren di Jateng memiliki barometer dalam penentuan arah kebijakan pesantren nasional.

Pengurus Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) bekerjasama dengan Bidang Pendidikan dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Kantor Wilayah Jawa Tengah menggelar koordinasi dengan pengurus kabupaten se-Jawa Tengah di pondok pesantren Al-Asror Gunungpati, Ahad (26/2). Pertemuan ini membahas perkembangan persiapan Musabaqah Qiroatul Kutub Nasional di Jepara dan perkembangan pesantren terkini.

Perwakilan dari kementerian agama kantor wilayah Jawa Tengah dalam hal ini diwakili dari bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf, Drs H Ahyani, MSi mengharapkan bahwa MQK yang digelar Oktober besok berjalan dengan lancar. Perlombaan seperti ini sebagai ajang syiar kepada khalayak bagaimana kemampuan santri membaca kitab kuning.

Hadir ketua Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyyah Nahdlatul Ulama, KH Abdul Ghaffar Rozin, MEd menyampaikan bahwa berbagai kalangan baik pemerintah hingga swasta memberikan perhatian kepada pesantren. Hal ini menjadi modal penting dalam menggerakkan kepentingan dan kebutuhan pesantren bersama-sama.

“Memahami pesantren harus secara substantif tak bisa melihat permukaan belaka,” papar Gus Rozin, pengasuh pesantren Maslakul Huda ini.

Jawa Tengah dengan jumlah santri 614.569 santri sesuai catatan Kemenag Kanwil Jateng mengalami penurunan 638.288 dengan jumlah pesantren 4.847 (2014). Hadirnya FKPP ini mewakili jumlah pesantren sedemikian besar harus mempu menampung berbagai macam aspirasi dan kepentingan. Gus Rozin mendorong agar FKPP mampu memberikan pemahaman tentang pentinganya legal-formal pesantren. Hal ini sebagai identitas pesantren secara resmi, karena masih banyak pesantren yang tak peduli dengan pendataan tersebut.

Kekuatan pesantren bisa menyuarakan secara bersama-sama apa yang menjadi keinginan dalam wadah FKPP ini. Karenanya dibutuhkan pesantren yang tangguh, karena tantangan ke depan semakin berat. Tentu tangguh dalam berpihak kepada Islam ahlus sunnah wal jama’ah. Apalagi kerukunan, kebersamaan menjadi ukuran penting untuk membangun bangsa. Selain itu, sinergitas dengan berbagai pihak harus terjalin dengan baik. (zul)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry