SIDOARJO | duta.co – Sekretaris Jenderal (Sekjend) Barisan Gus dan Santri (BAGUS) Jawa Timur, H Yusuf Hidayat meminta kepada seluruh warga nahdliyin di Sidoarjo untuk kompak memenangkan Subandi-Mimik alias BAIK. Menurutnya, Kabupaten Sidoarjo harus segera bangkit, jangan sampai bupatinya terbelenggu kasus hukum lagi. Cukup.
“Rabu 27 November 2024 adalah hari yang tepat memenangkan BAIK (Subandi-Mimik) di Pilkada Sidoarjo. Ini perintah ‘atasan’. Selain nahdliyin, pasangan BAIK sudah teruji. Pernah menjadi anggota DPRD, pernah menjadi Plh Bupati Sidoarjo. Keduanya bersih dari kekhawatiran korupsi. Sudah selesai dengan diri sendiri,” tegas Gus Yusuf panggilan akrabnya kepada duta.co, Selasa (05/11/24).
Menurut alumni PP Tebuireng ini, sowan Subandi bersama sejumlah kiai ke KH Moch Irfan Yusuf Hasyim (Gus Irfan), selain silaturrahim memiliki makna strategis. Apalagi, Gus Irfan notabene Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra. “Kalau Pengasuh PP Tebuireng itu, pasti netral. Tetapi, sebagai kader Partai Gerindra, arahannya jelas, menangkan BAIK,” urainya.
Masih menurut Gus Yusuf, arahan Gus Irfan cucu muassis NU almaghfurlah KH Hasyim Asy’ari, putra almaghfurlah KH Yusuf Hasyim yang tengah sibuk sebagai Kepala Badan Penyelenggara Haji dan Umrah di lingkungan Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang ini semata-mata untuk kemaslahatan warga Sidoarjo.
Daerah ini (Sidoarjo), katanya, adalah daerah khusus yang harus mendapat perhatian istimewa. Pertama, daerah ini sering menjadi sasaran uji coba kebijakan nasional. Kedua, tiga peride bupatinya berakhir di jeruji besi karena tuduhan korupsi. Ketiga, pembangunan fisik di Kabupaten Sidoarjo tampak masbuk alias tertinggal jauh dari tetangganya.
“Nah, sekarang, waktunya bangkit. Pilih bupati dan wakil bupati yang bersih, tidak was-was dengan korupsi, memiliki kepedulian kepada wong cilik, kaum lemah. Yang reponsif serta inovatif. Jangan sampai laju pembangunan Sidoarjo kalah dengan daerah lain karena oknum pejabatnya sibuk korupsi. Apa mau kita jatuh (lagi) di lubang yang sama? Tentu, tidak,” pungkasnya. (mky)