
JOMBANG | duta.co – Kondisi Perusahaan Daerah (Perumda) Perkebunan Panglungan tengah dilanda persoalan serius menyusul penetapan mantan direktur sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Kredit dana bergulir senilai Rp1,5 miliar.
Respons cepat dilakukan Bupati Jombang, Abah Warsubi, dalam melakukan pembenahan. Jika tidak ada halangan melintang, Bupati dijadwalkan akan melantik Direktur Perumda Panglungan terpilih, Agus Mujiono, pada Senin (26/5/2025) sekitar pukul 13.00 WIB di Pendopo Jombang, ruang Swagata. Selain Agus, Bupati juga direncanakan melantik Dewan Pengawas (Dewas) Perumda PDAM dan SEGER yang baru terpilih.
Kepada duta.co, Agus Mujiono membenarkan informasi Pelantikan tersebut. Ia meminta doa restu dari masyarakat, khususnya para ulama dan tokoh masyarakat di Kota Santri, agar diberi kelancaran dalam mengemban amanah.
“Amin, Mas. Alhamdulillah, mohon doanya semoga diberikan kelancaran,” ujar Agus saat dikonfirmasi, Minggu malam (25/5).
Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini menyadari bahwa tugas yang diembannya tidak ringan. Namun, ia optimistis dengan dukungan dari Bupati Jombang dan seluruh elemen masyarakat, Perumda Panglungan dapat kembali bangkit dan berkembang.
Menciptakan Petani Kopi Modern Gen Z
Jika resmi dilantik, Aktivis Ansor Jombang ini menyatakan akan fokus pada pembenahan manajemen internal serta pengembangan sumber daya manusia (SDM). Salah satu program prioritasnya adalah menciptakan generasi petani muda modern, khususnya dari kalangan Gen Z, melalui pelatihan bertani kopi di wilayah Wonosalam.
“Insyaallah saya akan fokus membina para pemuda Wonosalam untuk bertani kopi dengan memanfaatkan sumber daya alam (SDA) yang ada, tentunya dengan dukungan para orang tua,” ungkapnya.
Agus melihat bahwa potensi alam dan iklim di Wonosalam sangat cocok untuk budidaya kopi. Ia juga mengaku mendapat inspirasi dari buku peninggalan masa kolonial Belanda yang menyebut keberhasilan penanaman kopi di daerah tersebut.
“Kemarin saya sempat membaca buku peninggalan Belanda yang mencatat keberhasilan mereka menanam kopi di Wonosalam,” pungkasnya. (din)