
Ini dilakukan di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap kualitas pengasuhan anak usia dini – mulai dari isu keamanan Tempat Penitipan Anak (TPA), kebutuhan stimulasi tumbuh kembang yang memadai, hingga urgensi percepatan penurunan stunting.
Program ini menjadi langkah nyata perusahaan dalam menjawab tantangan terkini terkait ketahanan keluarga sekaligus mendukung cita-cita pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Melalui inisiatif yang berfokus pada peningkatan kapasitas pengasuh serta penyediaan sarana stimulasi, TAMASYA digerakkan secara terintegrasi di berbagai wilayah operasional diantaranya di Integrated Terminal (IT) Surabaya dan Fuel Terminal (FT) Tuban.
Program ini juga sejalan dengan arahan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang menekankan pentingnya penguatan pengasuhan anak sebagai upaya meningkatkan kualitas tumbuh kembang, serta mendukung pencegahan stunting sejak usia dini.
Beberapa waktu lalu, melalui program CSR TAMASYA, IT Surabaya menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengasuh TPA yang diikuti oleh pengasuh serta tenaga pendidik dari 40 (empat puluh) Tempat Penitipan Anak (TPA) yang ada di Kota Surabaya. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kompetensi pengasuh dalam menerapkan metode pengasuhan yang tepat, aman, dan ramah anak.
Dalam pelaksanaannya, Pertamina bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya. Pelatihan mengangkat dua materi inti, yakni Konvensi Hak Anak (KHA) dan Pengasuhan Positif, termasuk pemahaman 54 pasal KHA, peran pemerintah, kerangka regulasi, hingga penyelesaian studi kasus oleh peserta.
Integrated Terminal Manager Surabaya, Jefri Marsal, menegaskan pentingnya kontribusi Pertamina dalam penguatan ekosistem pengasuhan anak, “kami meyakini bahwa pengasuh TPA memiliki peran strategis dalam pembentukan karakter generasi masa depan. Melalui pelatihan ini, kami berharap peningkatan kompetensi dapat berdampak berkelanjutan bagi masyarakat, khususnya dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujarnya. Pelatihan juga menghadirkan narasumber berpengalaman serta diskusi interaktif untuk memperdalam pemahaman peserta.
Pada kesempatan tersebut, Pertamina menyerahkan Alat Permainan Edukatif (APE) dan alat pemantauan tumbuh kembang kepada TPA Bung Karno, sebagai dukungan sarana pengasuhan dan stimulasi perkembangan anak. Perwakilan DP3APPKB Surabaya, dr. Atiek Tri Arini, memberikan apresiasi terhadap sinergi ini. “Kegiatan ini sangat baik dan strategis dalam meningkatkan kapasitas pengasuh TPA di Kota Surabaya,” ujarnya.
Pada kesempatan berbeda, Pertamina Patra Niaga melalui FT Tuban melanjutkan penguatan implementasi Program TAMASYA bersama Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban yang di laksanakan pada Selasa (25/11). Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) sebagai dasar kerja sama berkelanjutan antara kedua pihak. Sebagai tindak lanjut, dilaksanakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengasuh yang diikuti pengasuh dari berbagai TPA di wilayah Tuban. Pelatihan ini memfokuskan pada penerapan pola asuh aman, sehat, responsif, dan berorientasi pada tumbuh kembang anak.
Fuel Terminal Manager Tuban, Rahmad Febriadi, menyampaikan bahwa upaya ini merupakan bagian dari investasi sosial jangka panjang Pertamina “Pertamina FT Tuban percaya bahwa investasi terbaik untuk masa depan adalah memastikan anak-anak tumbuh di lingkungan yang aman dan mendukung. Dengan pelatihan ini, kami berharap para pengasuh memiliki keterampilan yang lebih kuat dalam memberikan pelayanan yang berkualitas,” ujarnya.
Pertamina Patra Niaga FT Tuban juga menyerahkan Alat Permainan Edukatif (APE) sebagai inventaris pendukung kegiatan belajar dan stimulasi tumbuh kembang anak. Penyediaan APE ini menjadi langkah penting dalam menciptakan lingkungan pengasuhan yang lebih interaktif, kreatif, dan menyenangkan. “Sinergi ini tidak hanya meningkatkan kapasitas pengasuh, tetapi juga memperkuat mutu layanan TPA agar lebih sesuai dengan standar kesehatan dan perkembangan anak,” jelas Harsono, Kepala Bidang Dinkes P2KB Kabupaten Tuban. Salah satu peserta, Arina Sadida dari TPA Al-Azhar, menambahkan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi para pengasuh dalam menambah wawasannya “Pelatihan ini membuka wawasan baru dan membantu kami memahami pengasuhan secara lebih terstruktur. APE yang diberikan juga sangat membantu dalam memberikan stimulasi yang tepat kepada anak-anak,” ujarnya.
Secara terpisah, Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Jatimbalinus, menegaskan komitmen Pertamina Patra Niaga dalam memperkuat fondasi pengasuhan anak sejak usia dini. “Program TAMASYA kami rancang sebagai bentuk kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas layanan TPA dan kapasitas para pengasuh. Surabaya dan Tuban menjadi contoh bagaimana kolaborasi antara Pertamina, pemerintah, dan komunitas mampu menghadirkan manfaat langsung bagi anak-anak dan keluarga. Kami akan terus memperluas dampak program ini agar semakin banyak lingkungan pengasuhan yang lebih aman, sehat, dan berkualitas,” ungkapnya.
Melalui pelaksanaan Program TAMASYA yang telah dilakukan oleh IT Surabaya dan FT Tuban, Pertamina Patra Niaga menegaskan perannya dalam mendukung pembangunan sosial serta pembentukan generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing sehingga dapat memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat, pemerintah, serta lingkungan kerja keluarga dengan anak usia dini. ril/lis




































