SEMINAR: Anggota Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI) foto bersama sesaat usai seminar (duta.co/Henoch Kurniawan)

SURABAYA | duta.co -Sekitar 200 peserta dengan antusias menyimak materi seminar yang digelar oleh Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI), yang bekerjasama dengan Laboratorium Keperdataan dan Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Surabaya (FH UBAYA), Jumat (17/11/2017).

Seminar Kepailitan & Pendidikan Lanjutan Kurator dengan tajuk ‘Utang Pajak vs Upah Buruh: Siapa Mendahulu?’ ini, sengaja digelar untuk mengasah pengetahuan para kurator dalam hal menentukan Kreditor mana yang harus didahulukan dalam pembayaran utang jika Debitor pailit.

Seminar makin berkualitas dengan hadirnya para pakar dibidangnya, mereka antara lain, Jamaslin James Purba, SH, MH (Ketua Umum AKPI), Imran Nating, SH, MH (Sekjen AKPI), Dr. Sudiman Sidabukke, SH, CN, M.Hum (Dosen FH Ubaya) dan Yustinus Prastowo selaku Direktur Eksekutif CITA.

Rangkaian acara seminar makin menarik berkat improfisasi berkualitas yang disajikan Astuti Sitanggang, SH, MH (Dewan Sertifikasi AKPI) selaku moderator.

Selain para Kurator, seminar Kepailitan ini juga diperuntukan bagi kalangan mahasiswa baik dari kalangan S1, S2, S3, anggota AKPI maupun masyarakat umum yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang dunia kepailitan.

Dalam paparannya, para narasumber seminar, berusaha memberikan uraian yang utuh dan sistematis mengenai urutan pembayaran terhadap Kreditor. Secara khusus akan memecahkan ketegangan yang sering terjadi dalam praktik kepailitan, yakni terjadinya “kompetisi tak sehat” antara utang pajak dengan upah buruh.

Seminar ini mengulas habis tentang pengaturan golongan Kreditor, yang tersebar dari Pasal 1311 sampai dengan Pasal 1138 KUH Perdata, UU No. 28 Tahun 2007 tentang Tata Cara dan Ketentuan Umum Perpajakan, Putusan MK No. 67/PUU-XI/2013 Tahun 2013 hingga ke UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU.

“Dengan terjawabnya permasalahan tersebut, maka diharapkan di masa-masa yang akan datang, ketengangan tersebut perlahan-lahan akan hilang sehingga proses kepailitan dapat berjalan lebih efektif dan efisien,” tambah Jamaslin James Purba. (eno)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry