Kepala Perpustakaan UMG Ainur Rofiq, SIIP Duta/Humas UMG

GRESIK | duta.co – Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) terus berbenah untuk mengejar akreditasi A. Pasalnya, akreditasi menjadi perhatian pengelola perpustakaan perguruan tinggi (PT) demi meningkatkan mutu atau kualitas.

“Perpustakaan Nasional RI telah menyusun standar yang dapat dijadikan acuan minimal dalam penyelenggaraan perpustakaan PT yang berkualitas. Bentuk formal pengakuan terhadap pemenuhan standar tersebut yaitu dengan pelaksanaan akreditasi perpustakaan,” ungkap Kepala Perpustakaan UMG  Ainur Rofiq, SIIP.

Rofiq menyatakan, PT adalah salah satu pilar pendidikan sekaligus pencetak pemimpin masa depan. Untuk menjaga kualitas dan stabilitas operasional, pemerintah telah menegaskan perlunya upaya penjaminan kualitas melalui akreditasi yang dilaksanakan oleh suatu lembaga independen yaitu Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). “Dan perpustakaan sebagai jantung perguruan tinggi juga menjadi komponen penilaian,” tegasnya.

Dalam melaksanakan akreditasi, lanjut Rofiq, seluruh komponen pendukung operasional akan menjalani serangkaian pemeriksaan dan evaluasi meliputi, sumber daya manusia (SDM), kesehatan keuangan, layanan, serta sarana prasarana pendukung. Semuanya itu akan dinilai dan nantinya akan disimpulkan dalam tingkat akreditasi.

“Terkait dengan perpustakaan, ada beberapa aspek yang dinilai, yaitu kepemilikan bahan pustaka yang relevan dengan kebutuhan program studi, bahan pustaka berupa modul praktikum, bahan pustaka majalah ilmiah popular, jurnal ilmiah akreditasi DIKTI, jurnal Ilmiah Internasional, prosiding yang dimiliki dalam tiga tahun terakhir, dan akses ke perpustakaan di luar PT atau sumber pustaka lainnya,” urainya.

Untuk itulah, Rofiq kini tengah melakukan enam aspek untuk mengejar akreditasi, diantaranya koleksi buku, sarana prasarana, layanan, tenaga pengelola, memperbaiki struktur organisasi, dan komitmen penguat kepemimpinan. “Koleksi saat ini kita telah memiliki 7.000 judul buku, ke depan akan kita tambah dengan 19 ribu judul,” ungkapnya.

Selanjutnya terkait sarana, Rofiq berusaha meningkatkan standar perpustakaan yang per hari 0,5 meter persegi (m2) untuk satu mahasiswa. Untuk UMG luas perpustakaan yang dibutuhkan 4.500 m2, atau paling sedikit  1.600 m2. “Saat ini rencananya perpustakan akan diperluas hingga dua lantai untuk memenihi standar tersebut,” jelasnya.

Kemudian aspek layanan, lanjut Rofiq, saat ini pihaknya tengah memperbanyak titik layanan, baik melalui informasi, referensi, digital, free wifi atau sistem akses internet. Di tenaga pengelola, juga tengah meningkatkan jumlah ideal tenaga kepustakaan. Idealnnya tiap perpustakaan dikelola  2 lulusan S2 perpustakaan, 2 lulusam S1 perpustakaan, dan dua tenaga perpustakaan lulusan D3.

Sedangkan untuk memperbaiki struktur organisasi, tenaga kepustakaan berusaha melakukan studi banding. Selain  untuk struktur organisasi idealnya langsung bertanggung jawab pada wakil rektor 1. “Sedangkan untuk aspek aspek terakhir tentang komitmen penguat pimpinan, saat ini keberadaan perputakaan mendapatkan perhatian  dari pimpinan. “Terbukti rencana perluasan lantai disetujui rektor. Begitupun dengan koleksi dan rekrutmen terus diapreasiasi,” tegasnya.

Dengan terpenuhinya semua aspek, Rofiq berharap perpustakaan UMG akan mendapatkan akreditasi A. “Kita inginnya dapat akreditasi A. Karena dengan  akreditasi tersebut paling tidak keberadaan perpustakaan juga mampu menjadi penopang PT,” harapnya. rum

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry