John Murphy, Principal of Sampoerna Academy Surabaya berbincang dengan para guru di ruang perpustakaan, Kamis (02/12/2021). DUTA/Wiwiek Wulandari

SURABAYA | duta.co – Perpustakaan Sekolah internasional Sampoerna Academy Surabaya meraih akreditasi A. Penilaian ini didasarkan pada koleksi buku yang dimiliki, sarana dan prasarana, pelayanan, tenaga perpustakaan, penyelenggaraan, pengelolaan serta komponen penguatan kinerja.

Proses penilaian dilakukan oleh tim Perpustakaan Nasional Republik Indonesia melalui seleksi ketat dengan masing-masing komponen memiliki indikator-indikatornya. Secara resmi, sekolah telah mendaftar di bulan Maret 2021 dan menyerahkan dokumen-dokumen penunjang pada September lalu.

“Melalui proses yang panjang, kami bangga bahwa sekolah kami mendapatkan predikat A dari proses penilaian ini. Tentu saja hal ini semakin mengukuhkan komitmen Sampoerna Academy untuk memberikan pendidikan berstandar internasional kepada peserta didik dan salah satunya melalui penyediaan perpustakaan berkualitas,” tutur John Murphy, Principal of Sampoerna Academy Surabaya

Literasi, tambahnya, adalah salah satu elemen penting dari proses pendidikan. Perpustakaan adalah sarana untuk meningkatkan literasi di kalangan siswa, oleh karena itu penyediaan berbagai macam literatur mutlak dibutuhkan.

“Konsep pendidikan yang kami usung adalah STEAM, yaitu Science, Technology, Engineering, Arts, dan Mathematics. Metode ini telah terbukti berhasil membentuk siswa yang memiliki kompetensi dalam hal komunikasi (communication), kolaborasi (collaboration), kreativitas (creativity), kemampuan berpikir kritis (critical thinking), dan karakter (character) atau kami sebut dengan istilah 5C. Dalam menunjang pencapaian tujuan tersebut, perpustakaan memainkan peran penting dalam mengakselerasi proses ini,” jelasnya.

Dengan menyediakan lebih dari 5000 koleksi, perpustakaan Sampoerna Academy Surabaya memiliki visi untuk menjadi perpustakaan yang efektif dalam mengembangkan literasi bagi siswa. Perpustakaan ini juga menghadirkan berbagai daftar karya kreatif dan inovatif, serta secara rutin menggelar program-program literasi yang terbuka untuk murid dan publik dengan tetap mengaplikasikan pendekatan STEAM sehingga dapat meningkatkan minat dan budaya literasi pada generasi muda.

“Dengan koleksi mayoritas non fiksi, buku elektronik, koleksi audio visual, surat kabar dan tabloid yang dilanggan, kami percaya cita-cita kami menghadirkan masyarakat berliterasi melalui perpustakaan ini akan lebih mudah tercapai. Kami mendidik anak-anak di lingkungan sekolah untuk cinta membaca,  cinta ke perpustakaan, dan cinta meneliti,” tambahnya.  ril/wik