PRODUK : Direksi PT Suparma Tbk dengan display aneka produk usai Paparan Publik Perseroan Kamis, 30 Oktober 2025. (dok/duta.co)

SURABAYA | duta.co – PT Suparma Tbk menyelenggarakan RUPSLB dan menghasilkan beberapa persetujuan diantaranya peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan sehubungan dengan pembagian dividen saham yang berasal dari kapitalisasi saldo laba Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024.

Perseroan juga melakukan penambahan kegiatan usaha diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kelangsungan usaha Perseroan dan tentunya akan berdampak pula terdahap kondisi keuangan Perseroan.

Direktur PT Suparma Tbk Hendro Luhur mengatakan rasio Pembagian Dividen Saham 100 : 30. setiap 100 saham lama dengan nilai nominal Rp 400,- per lembar saham, akan memperoleh 30 saham baru dengan nilai nominal Rp 400,- dengan pembulatan ke bawah. Jumlah saldo laba yang dikapitalisasi atas dividen saham terbagi atas sebanyak-banyaknya
946.227.663 saham

“Tujuan Pembagian Dividen Saham Meningkatkan modal disetor agar memperkuat struktur permodalan Perseroan sehingga mempermudah memperoleh alternatif pendanaan untuk pengembangan usaha. Juga menambah jumlah saham beredar sehingga likuiditas saham Perseroan meningkat,” katanya dalam Paparan Publik Kamis, 30 Oktober 2025.

Hendro menambahkan untuk penambahan kegiatan usaha yakni produksi dan penjualan Batako. Tujuannya untuk menunjang kegiatan usaha utama Perseroan di bidang produksi kertas dan tissue, Perseroan memiliki Power Plant sebagai pembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik Perseroan.

“Produksi dan penjualan batako upaya pemanfaatan FABA sebagai bahan baku utama. Upaya pemanfaatan FABA dapat menjadi solusi inovatif yang memberikan manfaat ganda bagi Perseroan, yaitu mengurangi limbah batu bara FABA dan menciptakan produk konstruksi yang lebih terjangkau harganya dan ramah lingkungan. Inisiatif ini sejalan dengan prinsip ekonomi sirkular, di mana limbah diolah menjadi sumber daya yang bernilai tambah untuk Perseroan.”

Tentang kinerja Hendro mengatakan Jumlah aset pada 30 September 2025 mengalami kenaikan sebesar Rp 154,8 miliar menjadi Rp 3.547,5 miliar atau meningkat 4,6% terutama disebabkan oleh naiknya saldo uang muka pembelian sebesar 7x dari semula Rp 19,3 miliar pada 31 Desember 2024menjadiRp138miliarpada30September 2025.

“Ekuitas pada 30 September 2025 naik sebesar Rp 68,4 miliar menjadi Rp 2.453,1 miliar atau meningkat 2,9% terutama disebabkan adanya peningkatan saldo laba belum dicadangkan sebesar Rp 48,4 miliar atau 4,7%.”

Meskipun harga jual rata-rata kertas selama sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2025 mengalami penurunan 2% dari Rp 11.939 menjadi Rp 11.703, namun kuantitas penjualan kertas meningkat 4.693 MT atau 2,9% menjadi 168.988MT.

Hal ini menyebabkan penjualan bersih kertas selama sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2025 masih mengalami sedikit peningkatan sebesar 16,2 miliar atau 0,8% menjadi Rp 1.977,7 miliar.

Penjualan bersih Perseroan selama periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2025 mengalami sedikit kenaikan sebesar 1,4% dibandingkan dengan penjualan bersih pada periode yang sama pada tahun 2024. Kenaikan penjualan bersih tersebut disebabkan oleh
kenaikan kuantitas produk kertas sebesar 2,9%. Pencapaian ini setara dengan 71,1% dari target penjualan bersih Perseroan yang sebesar Rp 2.800 miliar.

Kuantitas penjualan kertas Perseroan mengalami peningkatan 2,9%, dari semula sebesar 164.295 MT menjadi 168.988 MT. Pencapaian ini setara dengan 70,4% dari target kuantitas penjualan kertas Perseroan yang sebesar 240.000 MT. Hasil produksi kertas Perseroan mengalami peningkatan 5,2% dari semula sebesar 163.577 MT menjadi 172.054 MT atau setara dengan 76,2% dari target produksi kertas tahun 2025 yang sebesar 225.800 MT, dengan target tingkat utilisasi sebesar 73,8%. imm

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry