Tampak Tazkiyyatul Muthmainnah Ketua Fatayat NU Jawa Tengah, Karyati Inayah Ketua Fatayat NU Kudus Demisioner dan Miftahurromah Ketua Fatayat NU Kudus yang baru terpilih. (FT/DUTA.CO/ZAENALFAIZIN)

KUDUS | duta.co — Konferensi Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Kudus IX yang berlangsung di SMU Islam Almaruf, Senin 24 April 2017, menjadi moment penting untuk memperkuat gerakan kader Fatayat.

Bertepatan dengan Harlah Fatayat NU ke 67, Konfercab dibuka Sekretaris PCNU Kudus Drs Agus Hari Ageng, MPd. Acara ini dihadiri PW Fatayat NU Jawa Tengah, Hj Tazkiyyatul Mutmainnah serta badan otonom dan OKP se-Kabupaten Kudus.

Dalam amanatnya, PCNU menitikberatkan pentingnya kaderisasi dan pembinaan kader perempuan NU. “Fatayat NU menempati posisi strategis dalam pembinaan kader muda perempuan NU. Ke depan di pundak Anda semua kejayaan NU dan Indonesia ini berada,” demikian disampaikan Agus Hari Ageng.

Seperti biasa, agenda Konfercab adalah pemilihan ketua baru. Dua kader handal Fatayat NU Kudus — Miftahurrohmah dan Siti Nafisatun, SAg — meramaikan bursa calon. Setelah melalui dua putaran, akhirnya Miftahurrohmah dengan suara 43 dukungan harus memegang amanah itu dengan masa khidmah 2017-2022.

Ditemuai terpisah, Miftahurrohmah yang juga Dosen STAIN Kudus tersebut menyatakan, bahwa, tantangan ke depan organisasi ini adalah bagaimana Fatayat NU mampu menyiapkan, mendidik, menata dan mendistribusikan kader perempuan NU dengan baik.

“Dalam usia 67 tahun, Fatayat NU sudah lebih matang, dewasa dalam ukuran organisasi kader. Apalagi Fatayat sebagai salah satu basis terbesar kader NU punya peran strategis dalam rangka menyiapkan, mendidik, menata dan mendistribusikan kader-kader perempuan NU di tengah masyarakat. Ini harus dioptimalkan,” jelasnya kepada duta.co.

Masih menurut Miftahurrohmah, tantangan nyata Fatayat NU adalah konsolidasi sampai tingkat basis. Ini harus dilakukan sehingga tercipta kader perempuan yang militan professional, berwawasan luas, berakhlakul karimah.

“Jadi Fatayat harus mampu mendistribusikan kadernya pada semua level tingkatan dalam rangka membumikan Islam Ahlussunnah wal Jamaah An-nahdlihyah di tengah masyarakat yang semakin eksklusif dan diskriminatif,” tegasnya.

Menyinggung soal isu nasionalisme, menurut Miftahurrohmah, Fatayat NU Kudus harus bersinergi dengan organisasi kepemudaan lainya. Bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI yang berbhinneka tunggal ika berasaskan Pancasila.“Tidak bisa dikerjakan sendiri, butuh sinergitas dengan seluruh elemen bangsa yang cinta NKRI,” pungkasnya. (zain)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry