RAKERNAS BAZNAS: Menag Lukman Hakim Saifuddin membuka Rakernas Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Denpasar Selatan, Bali, Rabu (21/8). duta.co/huda sabily

BALI | duta.co – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin membuka Rakernas Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Baznas dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) se-Indonesia bertekad memperkuat  kapabilitas Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) untuk pembangunan kesejahteraan nasional. Demikian dikemukakan Ketua Baznas Prof Dr Bambang Sudibyo MBA CA, dalam laporan yang disampaikan pada Rakernas 2018. Acara ini dibuka Menag Lukman di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Denpasar Selatan, Bali, Rabu (21/8).

Turut mendampingi, Wakil Ketua Baznas  Dr  Zainulbahar Noor, Deputi Baznas M Arifin Purwakananta, Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama yang juga anggota Baznas Prof  Dr  Muhammadiyah Amin. Kemudian, Sekretaris Baznas yang juga Ketua Panitia Rakernas 2018 Drs H Jaja Jaelani MM, Direktur Pendistribusian Mohd Nasir Tajang, dan Direktur Operasi Wahyu TT Kuncahyo.

“Rakernas semakin memperkuat koordinasi zakat nasional. Kali ini mengambil tema ‘Penguatan Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) Untuk Pembanguan Kesejahteraan Nasional’,” ujar Bambang.

Menurut mantan Menteri Pendidikan Nasional ini,  hal itu selaras dengan UU Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pegelolaan Zakat dan PP Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Pengelolaan Zakat. Yakni zakat sudah menjadi urusan negara dan pelaksanaan amanah pengelolaan zakat tersebut diserahkan kepada Baznas dibantu oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ).

“Karena itu, kelembagaan dan sistem kerja Baznas dan LAZ selaku OPZ harus senantiasa diperkuat agar menjadi organisasi pemangku amanah ZIS yang kredibel dan bisa meringankan beban pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat,” kata mantan menteri keuangan ini.

Bambang menjaskan, Rakernas diikuti para pimpinan Baznas pusat, Baznas provinsi, Baznas kabupaten/kota, LAZ tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.

“Seluruh peserta berjumlah 700 orang. Kali ini, Bali dipilih sebagai tempat Rakernas untuk mendorong Baznas dan LAZ di daerah di mana muslim adalah minoritas tetap bisa menjalankan fungsinya dengan baik dalam suasana saling menghormati antara sesama umat yang berbeda agama” ucap dia.

 

Pengawasan OJK

Bambang menandaskan, pengurus Baznas periode 2015-2020 telah bertekad untuk terus menggelorakan pengelolaan zakat dalam semua aspeknya, baik pengumpulan, keuangan, serta pendistribusian dan pendayagunaannya.

“Kami menamakan gairah peningkatan zakat di seluruh Indonesia ini, sebagai kebangkitan zakat. Dan periode ini kami sebut sebagai era Kebangkitan Zakat. Berbagai upaya kami lakukan untuk kebangkitan tersebut dengan membangun paradigma baru dalam mengkampanyekan zakat, mengelola keuangan dan dalam berbagai pendekatan pendistribusian zakat,” tutur Bambang.

Baznas, imbuh dia, kini semakin berkomitmen mengedepankan transparansi dan akuntabilitas, dengan membangun satuan audit internal yang kuat. Baznas berhasil memperoleh sertifikat ISO 9001:2015 dan laporan keuangan yang senantiasa memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari akuntan publik.

“Bahkan karena zakat sudah dimasukkan dalam Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah oleh Bappenas, kami merencanakan semua Baznas dan LAZ diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK,” ucap Bambang.

Baznas, tambah dia, berkomitmen mengentaskan rakyat Indonesia dari kemiskinan dengan target 280 ribu jiwa per tahun. Melalui pendistribusian dan pendayagunaan zakat yang terukur, terarah, dan memberdayakan.

Dalam pendistribusian zakat ini, tutur Bambang, selain mengacu kepada syariah, Baznas dan LAZ juga mengembangkan program pengentasan kemiskinan yang diselaraskan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). “Hampir semua goals dalam SDGs dapat disasar dengan berbagai program pendistribusian zakat,” kata Bambang. hud

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry