Narasumber memandu kader untuk mempraktekkan cara menimbang bayi.

PROBOLINGGO | duta.co – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan melalui pelatihan bagi kader Posyandu.

Kabid Kesehatan Masyarakat, Dinkes Kabupaten Probolinggo, Sri Wahyu Utami, menjelaskan bahwa Dinas Kesehatan sedang melaksanakan bimbingan teknis (Bimtek) Kader Dalam Rangka Penerapan ILP Posyandu.

Bimtek digelar untuk memperkuat kompetensi kader Posyandu di 33 Puskesmas se-Kabupaten Probolinggo.

“Pelatihan ini berbeda dengan sebelumnya, karena sekarang layanan Posyandu akan diintegrasikan sesuai siklus hidup, mulai dari bayi, ibu hamil, remaja, hingga lansia. Semua kelompok usia bisa dilayani secara bersamaan,” kata Wahyu, Jumat (27/9/2024).

Bimtek yang dilaksanakan selama dua hari ini bertujuan menyiapkan kader-kader Posyandu dalam mendukung implementasi Integrasi Layanan Primer (ILP) Posyandu.

Kabid Kesehatan Masyarakat, Dinkes Kabupaten Probolinggo, Sri Wahyu Utami.

Pada hari pertama, peserta dari kader Posyandu mempelajari keterampilan terkait pengelolaan Posyandu, pelayanan bayi, balita, dan ibu hamil.

Sementara di hari kedua, pelatihan fokus pada pelayanan usia sekolah, remaja, dewasa, lansia, serta simulasi pelaksanaan Posyandu dan kunjungan rumah.

Dinkes juga melibatkan 600 kader yang mengikuti Bimtek tahun ini, ditambah 99 kader dari semua Puskesmas di Kabupaten Probolinggo. Tahun lalu, sudah ada 600 kader yang sudah dilatih.

“Kami berharap kader yang telah dilatih bisa menjadi contoh dan membagikan ilmunya kepada kader lain, sembari kami melakukan pelatihan bagi yang belum sempat ikut,” tambahnya.

Fokus utama pelatihan ini adalah penguatan kemampuan kader dalam mendeteksi stunting, baik melalui alat yang digunakan maupun sumber daya manusianya.

Para peserta Bimtek nampak fokus memperhatikan penyampaian materi dari narasumber.

Dengan kompetensi yang memadai, para kader diharapkan bisa memberikan pelayanan yang lebih baik, terutama dalam pengukuran tinggi dan panjang bayi serta balita.

Bimtek ini dibagi menjadi tiga kelompok untuk 33 Puskesmas dan berlangsung selama empat hari, dari Rabu hingga Sabtu, dengan jadwal yang berbeda setiap kelompok.

Narasumber dalam pelatihan berasal dari Dinkes, khususnya dari bagian Promosi Kesehatan (Promkes) Dinkes Kabupaten Probolinggo, yang berperan penting dalam mengintegrasikan program sesuai kebutuhan kader Posyandu.

“Tahun ini, target kami 100 persen dari 33 Puskesmas di Kabupaten Probolinggo sudah menerapkan ILP,” tutup Sri Wahyu Utami.

Narasumber menyampaikan materi kepada para kader yang berasal dari 33 Puskesmas se-Kabupaten Probolinggo.

Dengan Bintek ini, diharapkan kualitas pelayanan Posyandu semakin meningkat dan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam upaya pencegahan stunting dan pelayanan kesehatan terpadu. hul/afa

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry