MWC NU Wonosalam Sukses Gelar Pelatihan Takmir Masjid dan Mushollah

JOMBANG | duta.co – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang terus berbenah dalam mengonsolidasikan penguatan organisasi sampai di tingkat paling bawah. Hal tersebut terlihat pada momen Harlah 102 NU. Selain menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk kemaslahatan umat, juga melakukan penataan internal.

Seperti yang dilakukan MWC NU Kecamatan Wonosalam, yang sukses menyelenggarakan pelatihan untuk Takmir Masjid dan Musholla yang diikuti oleh 35 peserta dari Desa Wonomerto, Jarak, dan Galengdowo (Zona Selatan), Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Kegiatan yang bertajuk Pelatihan Memakmurkan Masjid ini digelar pada Sabtu malam (25/1/2025) bertempat di Masjid Asy Syifa, Wonomerto, mulai pukul 20.00 hingga 23.00 WIB.

Pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian acara yang akan dilaksanakan di tiga zona, yakni Zona Selatan, Zona Tengah, dan Zona Utara. Zona Tengah mencakup Desa Wonosalam, Sambirejo, dan Carangwulung, sementara Zona Utara melibatkan Panglungan, Wonokerto, dan Sumberjo.

Acara pelatihan dipimpin oleh KH. Ahmad Ghozali Fadli, Rois Syuriyah MWC NU Wonosalam, yang bertindak sebagai pemateri utama. Dalam kesempatan tersebut, beliau didampingi oleh Ust. Ahmad Haris, LTM NU Wonosalam, Ust. Yusarif Syakir, JQH NU Wonosalam, serta jajaran pengurus MWC NU Wonosalam. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Takmir Masjid dalam memakmurkan masjid sebagai pusat dakwah, pendidikan, dan pemberdayaan umat.

KH. Ahmad Ghozali Fadli, Rois Syuriyah MWC mengatakan, dalam pelatihan tersebut, beberapa agenda strategis dibahas, di antaranya Baitul Dakwah, Baitul Maal dan Baitul Muamalah dan mengoptimalkan program dakwah agar lebih relevan dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat dengan ada Baitul Dakwa.

“Baitul Quran dan Pembentukan TPQ SEPUH: Program Taman Pendidikan Al-Qur’an untuk orang dewasa sebagai solusi pembelajaran Al-Qur’an bagi orang tua, dengan menggunakan Metode Burhany,” ujarnya.

Lebih lanjut KH. Ahmad, adanya Baitul Maal untuk strategi pengelolaan kotak amal agar lebih transparan dan efektif untuk pemberdayaan ekonomi jamaah. Dan Baitul Muamalah, membangun hubungan sosial dan ekonomi yang harmonis di antara masyarakat Muslim.

Dalam penyampaiannya, KH. Ahmad Ghozali Fadli menekankan pentingnya peran masjid dalam kehidupan umat. “Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan umat. Pengelolaan yang baik dapat memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.

Antusiasme para peserta sangat terlihat selama pelatihan. Salah seorang peserta menyatakan, “Pelatihan ini sangat membuka wawasan kami. Apalagi pembentukan TPQ untuk dewasa adalah ide yang sangat baik dan bisa langsung diterapkan di desa kami,” ujar Mulyono salah satu peserta.

Sebagai penutup, peserta diajak untuk memperbaiki bacaan Tahsinul Qiraat surat Al-Fatihah dan Tahiyat Akhir, yang dipimpin oleh JQH NU Wonosalam. Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan peran masjid di tengah masyarakat, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat solusi sosial. Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Kiai Salim, Katib Syuriyah MWC NU Wonosalam, menegaskan komitmen para takmir untuk terus memakmurkan masjid demi kemajuan umat Islam. (din/sub)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry