MALANG | duta.co – Hari jadi perawat secara nasional diperingati hari ini, Jum’at (17/03). Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Malang juga memperingatinya. Sekaligus meresmikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, sebagai wujud kepedulian terhadap wilayah.
Hal ini disampaikan oleh Ketua DPD PPNI Kota Malang DR Yoyok Prasetyo M Kep Sp Kom. Bahwa di usia ke 49 ini, profesi perawat masih sangat dibutuhkan masyarakat. Dimana hari ini puluhan juta perawat memperingati hari jadinya. Lewat momen istimewa ini sebagai wujud kepedulian terhadap Kota, diresmikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah di bawah naungan PPNI.
“Kota Malang rawan alam, maka kami membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Sebagai bentuk kepedulian profesi perawat terhadap kota tercinta,” ungkap Yoyok.
Peringatan hari jadi ini mengambil tema “Gapai Sejahterah dengan Profesionalisme”. Dimana tidak hanya upacara yang digelar, namun juga sarasehan dengan seluruh Pimpinan dan Direktur Rumah Sakit di Kota Malang, sebagai ungkapan terimakasih sudah memperhatikan profesi Perawat.
“Sarasehan juga membahas upaya peningkatan kompetensi Perawat di Kota Malang. Terutama yang terkait Knowledge, Skill dan Atitude. Serta etika Keperawatan supaya tidak terjadi Malpraktek,” ucapnya.
Diakui oleh pria yang juga Dekan Fikes UMM ini, peringatan hari jadi perawat tahun ini berlangsung sangat meriah. Diikuti 700 peserta, yang sebelumnya digelar pula berbagai lomba untuk menyemarakan acara. Para pemenang lomba tersebut hari ini dikirim ke Jember. Pasalnya perayaan hari jadi di Jatim dipusatkan di GOR Jember.
“Setelah tiga tahun Pandemi, event ini sebagai ajang silaturahmi bertukar informasi dan pengalaman,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, juga digelar lomba tumpeng yang diikuti 23 tumpeng dari 23 Rumah Sakit di seluruh Kota Malang. Nantinya usai lomba tumpeng tersebut dinikmati bareng-bareng.