Dr. Novera Herdiani, SKM, MKes
Dosen Prodi S1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan

PERENCANAAN makanan sebagai penatalaksanaan yang penting bagi diabetes mellitus. Makanan yang masuk harus dibagi merata sepanjang hari. Oleh karena itu perencanaan dan pengaturan menu untuk diabetes mellitus menjadi sangat penting.

Gizi seimbang merupakan syarat utama dalam menyusun menu untuk mencapai kesehatan yang optimal. Istilah menu dapat diartikan sebagai suatu daftar makanan yang disajikan. Susunan menu bagi diabetes mellitus sebaiknya memberikan penampilan yang menarik dan memenuhi cita rasa disamping memenuhi kebutuhan gizi.

Menu disusun secara bervariasi dengan tujuan agar tidak membosankan. Pelaksanaan perencanaan makanan menjadi tidak kaku dan tidak menjadi beban bagi penderita diabetes, asalkan dapat dengan benar memilih makanan yang tepat baik macam maupun jumlahnya.

Pedoman yang dapat digunakan dalam menyusun menu bagi diabetes mellitus adalah pengelompokan makanan menurut fungsinya yaitu berdasarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS), standar makanan pasien diabetes mellitus, Daftar Bahan Makanan Penukar (BMP).

Untuk membantu penderita diabetes dalam mengatur makanan sehari-hari digunakan standar makanan yang telah disusun khusus bagi diabetes berdasarkan kebutuhan bahan makanan dalam bentuk penularan makanan. Dalam pelaksanaan standar tersebut masih dapat disesuaikan dengan pola makan atau kebiasaan makan sehari-hari. Komposisi bahan makanan disesuaikan dengan standar makanan yang disusun mendekati makanan keluarga.

Jumlah kebutuhan kalori perhari dihitung berdasarkan BB idaman dikalikan 25 pada wanita dan dikalikan 30 pada laki-laki. Jumlah kebutuhan kalori per hari secara nyata perlu disesuaikan dengan status pertumbuhan/kehamilan, gizi, umur, stress akut dan aktivitas jasmani. Diet standar yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi seimbang dalam hal karbohidrat, protein dan lemak yaitu karbohidrat 45-65%, protein 10-20%, dan lemak 20-25%.

Dianjurkan jumlah kandungan kolesterol tidak melebihi 300 mg/hari serta menghindari penggunaan asam lemak jenuh. Penggunaan serat sampai sekitar 25 gr/hari terutama serat larut sangat dianjurkan. Bagi yang memerlukan penggunaan gula untuk diabetes dapat diberikan sampai 5% kebutuhan kalori.

Makanan sejumlah kalori terhitung dengan komposisi tersebut diatas dibagi dalam 3 porsi utama untuk makan pagi, siang, dan sore serta 2-3 porsi makanan ringan diantaranya. Peran evaluasi dan reedukasi menjadi sangat penting dalam melaksanakan perencanaan makan.

Dalam pengelolaan diabetes, latihan jasmani yang teratur memegang peran penting terutaman pada diabetes mellitus tipe-2. Manfaat latihan jasmani yang teratur pada diabetes antara lain adalah memperbaiki metabolism yang dapat menormalkan kadar glukosa darah dan lipid darah, meningkatkan kerja insulin, membantu menurunkan berat badan, meningkatkan kesegaran jasmani, mengurangi risiko penyakiy kardiovaskular.

Program latihan jasmani yang dianjurkan adalah latihan aerobik secara teratur 3-4 kali/ minggu @ 30 menit yang bersifat CRIPE (continuous, rhythmic, interval, progressive, endurance). Perlu diadakan penyesuaian kegiatan dengan kemampuan kondisi penyakit penyerta dan tetap diwaspadai bahaya latihan jasmani berat seperti serangan jantung, hipoglikemia, cidera lutut dan trauma kaki, perdarahan retina.

Dengan memahami seluruh aspek diabetes khususnya pengelolaannya, diharapkan upaya edukasi mengenai perencanaan makanan dan latihan jasmani akan lebih dipahami dan dilaksanakan oleh penderita diabetes sehingga akan terpelihara kualitas hidup yang optimal terhindar dari berbagai komplikasi kronik diabetes. *

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry