EVALUASI : Para nasa sumber berfoto bersama dekan dan wakil rektorat usai Lokakarya Review Visi Misi dan Kurikulum Prodi d lingkungan FKK beberapa waktu lalu. DUTA/istimewa

SURABAYA | duta.co – Walau mengetahui pentingnya Bahasa Inggris untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang baik dan bermutu, namun masih saja anak-anak muda Indonesia mengabaikannya.

Padahal, Bahasa Inggris mutlak dibutuhkan ketika ingin bekerja di luar negeri termasuk di negara kawasan Timur Tengah.

Seperti diketahui, negara-negara di Timur Tengah saat ini banyak membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia terutama perawat.

Namun, para perawat di Indonesia ini harus bersaing dengan para perawat dari Filipina dan India yang jauh lebih fasih berbahasa Inggris dibandingkan perawat Indonesia.

Salah satu alumni Unusa yang saat ini bekerja di AL Adan Hospital Kuwait, Zulkifli Abdullah Usin mengatakan walau di Kuwait dikenal masyarakatnya berbahasa Arab, namun Bahasa Inggris tetap menjadi nomor satu.

“Karena semua laporan dalam Bahasa Inggris. Kalau Bahasa Arab bisa dipelajari sambil berjalan. Tapi kalau Bahasa Inggris itu mutlak,” tandas Zulkifli saat menjadi pembicara dalam lokakarya beberapa waktu lalu di Tower B Unusa.

Zulkifli yang mulai bekerja di Kuwait sejak 2003 hingga kini itu mengaku perawat Indonesia sebenarnya memiliki keunggulan. Mereka mayoritas beragama Islam yang bisa dengan mudah paham akan budaya di Kuwait yang memang negara Islam.

“Kalau kita bisa berbahasa Inggris dengan baik, kita jauh lebih unggul. Melebihi dari Filipina dan India. Orang Kuwait lebih senang sama kita,” jelasnya.

Hal itulah kata Zulkifli yang harus mulai dibenahi Unusa. Unusa harus mampu memberikan bekal Bahasa Inggris yang baik bagi lulusannya.

“Sehingga ketika lulus mereka sudah siap semuanya,” tukasnya.

Dekan Fakultas Kebidanan dan Keperawatan (FKK) Unusa, Yanis Kartini mengakui bahwa Bahasa Inggris memang penting bagi lulusan Unusa terutama keperawatan dan kebidanan. Karena Bahasa Inggris bekal para lulusan untuk menuju dunia kerja.

Dikatakannya, saat ini FKK Unusa sudah memiliki mata kuliah wajib Bahasa Inggris. Dan muatan lokal empat bahasa yakni Bahasa Inggris, Jepang, Mandarin dan Arab.

“Kalau yang wajib memang harus ditempuh mahasiswa. Tapi kalau yang muatan lokal ini yang disesuaikan dengan minat mahasiswa. Kita tidak bisa memaksa,” jelasnya.

Zulkifli mengakui kemampuan bahasa asing itu memang tergantung kepada masing-masing mahasiswa. “Kalau mereka minat ke luar negeri ya harus bisa berbahasa Inggris,” tukasnya.

Selain itu, untuk bisa bekerja di luar negeri, minimal saat ini harus lulusan S1 Keperawatan. Lulusan D3 Keperawatan sudah tidak lagi diterima bekerja di luar negeri.

“Karena mereka merasa lulusan S1 secara kemampuan lebih mumpuni dibandingkan D3,” tandasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry