PENDIDIKAN menjadi pilar penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan dan literasi yang tinggi membuat orang tidak gegabah dan sembarangan dalam membuat keputusan. Saat ini Indonesia masih menghadapi beberapa kendala dalam bidang pendidikan.
Salah satunya yang paling disorot adalah kualitas guru sebagai pengajar yang masih kurang.
Kebijakan pemerintah sejak dahulu hingga sekarang tidak pernah lepas dari tiga aspek penting. Yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik yang mana penting dalam menciptakan kemampuan siswa dalam pengetahuan, keterampilan dan juga karakter. Namun memang masih ada yang perlu dibenahi.
Akhwani mengatakan ada dua hal yang perlu dibenahi yaitu fisik dan non-fisik. Fisik seperti sarana prasarana hingga kelengkapan sekolah, masih belum merata di Indonesia. Terutama di daerah tertinggal, terdepan dan terluar yang masih perlu banyak perbaikan. Kalau dari non-fisik, dari segi sumber daya manusianya.
Kualitas guru inilah yang sering mendapat perhatian dan menjadi sorotan dalam perkembangan dunia pendidikan. Dirinya menegaskan jika kita harus berpikir jika guru juga disiapkan, bukan serta merta lalu menjadi guru.
Di sini peran perguruan begitu penting dalam mencetak guru-guru yang berkualitas. Karena itu Unusa berkomitmen dalam rangka menyiapkan guru-guru profesional, yang unggul.
Yakni dengan adanya pelatihan-pelatihan mahasiswa calon guru, penyediaan fasilitas-fasilitas kampus berbasis teknologi digital. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan calon guru dari Unusa sudah adaptif dengan kemajuan teknologi. Sehingga model pembelajaran bisa lebih kreatif dan inovatif, serta mahasiswa calon guru Unusa dilatih untuk menyampaikan materi secara menarik dan inovatif.
Dari situ harapannya kelemahan dari segi SDM Guru yang dianggap kurang maksimal bisa terbantu. Dalam mewujudkan partisipasi semesta, dirinya menuturkan jika pusat pendidikan harus bisa saling berpartisipasi dalam membangun pendidikan Indonesia.
Pusat pendidikan sendiri saat ini bukan hanya sekolah maupun keluar, namun peran masyarakat dan media juga penting. Sehingga dengan gotong royong dilakukan bersama, diharapkan dapat membangun pendidikan Indonesia yang lebih baik lagi. *
