Musyawarah Idarah (Musda) ke-4, Jamiyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (JATMAN) NU Jawa Timur diselenggarakan, di Universitas Yudharta, Ponpes Ngalah, Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (31/3/2018) siang. (DUTA.CO/ABDUL AZIZ)

PASURUAN | duta.co – Musyawarah Idarah (Musda) ke-4, Jamiyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (JATMAN) NU Jawa Timur diselenggarakan, Sabtu (31/3/2018) siang. Acara yang dihadiri ribuan orang ini dipusatkan di Universitas Yudharta, Pondok Pesantren Ngalah, Purwosari, Kabupaten Pasuruan.

Selain Musda, acara JATMAN dilakukan dalam rangka ikut serta menjaga keutuhan NKRI. Bagi JATMAN, keutuhan NKRI ini menjadi bagian terpenting dari misi keberadaan organisasi para pengamal tarekat tersebut.

Melalui Musda ke-4 JATMAN Jatim itu, diharapkan dapat mempererat serta memperkokoh ukhuwah islamiyah, basyariah dan wathoniah demi keutuhan NKRI.

Wakil Katib Idarah Wustha JATMAN Jatim KH. Kholil Arpapi mengatakan, Musda juga menjadi forum untuk evaluasi program kerja kepengurusan yang lalu dan merancang kembali program untuk kepengurusan berikutnya. “Dan melaksanakan bathsul masail tarekat untuk memecahkan problematika yang berkaitan dengan tarekat,” paparnya.

Serangkaian acara digelar untuk memeriahkan Musda ini. Seperti pembacaan sholawat dan maulid diba’, manakib kubro, orasi kebangsaan dan ikrar perdamaian masyarakat dunia dan penandatanganan prasasti.

Musda ke-4 tahun 2018 ini juga merupakan penegasan peran strategis JATMAN dalam meneguhkan moralitas bangsa dan mengawal keutuhan NKRI. Para pengamal ajaran tarekat dalam JATMAN harus menjadi tauladan dengan mewarisi sikap para ulama terdahulu yang turut serta mendirikan bangsa.

Rais Aam JATMAN, Habib Luthfi bin Ali bin Yahya mengimbau warga tarekat untuk tidak hanyut dalam pusaran politik demi kepentingan kekuasaan oleh kekuatan politik tertentu. “Politik JATMAN adalah politik kebangsaan, yang tak lain untuk menjaga dan memelihara keutuhan NKRI,” jelasnya saat itu.

Dikatakan Habib Luthfi, Musda ke-4 JATMAN Jatim ini digelar bersamaan dengan tahun politik yang rentan dilirik oleh kekuatan politik.

Sementara itu, Rais JATMAN Jatim KH. Muh. Martain Karim, menjelaskan bahwa Musda ke-4 JATMAN Jatim bersih dari kepentingan elit politik yang maju sebagai calon Kepala Daerah.

Ia juga menjelaskan, atas kesepakatan panitia, para kiai dan mursyid tarekat dengan tegas menolak politik praktis masuk dalam agenda Musda. “Komitmen kita senantiasa kepada politik kebangsaan sebagaimana termanifestasikan dalam tema Musda, yakni meneguhkan moralitas bangsa dan mengawal keutuhan NKRI,” ujar pria alumni Pesantren Ngalah itu. (dul)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry