Mohammad Ghofirin – Dosen FEBTD

PERKEMBANGAN teknologi di era Revolusi Industri 4.0 meningkat pesat.  Semakin pintarnya mesin dan robot dapat melakukan tugas yang dilakukan oleh manusia. Sehingga hal tersebut dapat berpengaruh pada profesi yang ada.

Profesi jasa penilaian, aktuaria dan akuntansi diperkirakan akan digantikan oleh robot yang menggunakan system algoritma dalam waktu lima tahun mendatang.

Konsep Society 5.0 muncul pada 2015 di Jepang. Society 5.0 mengikuti, sampai batas tertentu, Industri 4.0. Society 5.0 berupaya menempatkan manusia sebagai pusat inovasi, sedangkan Industri 4.0 berfokus pada produksi.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Society 5.0 dibangun di atas Society 4.0 yang bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas hidup  manusia dengan memajukan potensi hubungan individu dan teknologi.

Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) mengeluarkan laporan bertajuk The Future of Jobs Report 2020 yang mengatakan adanya kekhawatiran akan hilangnya pekerjaan yang didorong oleh penetrasi teknologi terbaru yaitu big data and cloud computing dalam dunia akuntan.

Hasil survey WEF menjelaskan sebesar 43,2% dari jumlah perusahaan yang disurvei mengatakan bahwa mereka akan mengurangi jumlah karyawan saat ini dikarenakan integrasi teknologi dan otomasi. Bahkan kemungkinan profesi akuntan di perusahaan akan tergantikan oleh robot adalah sebesar 95 persen.

Besarnya prosentase tersebut diperoleh dari perkembangan Robotics and Data Analytics (Big Data) yang banyak mengambil alih tugas dasar akuntan seperti mencatat transaksi, mengolah transaksi dan memilah transaksi.

Oleh karena itu, di era society 5.0 para akuntan dituntut untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki, terutama kompetensi dalam menganalisis data, pengembangan teknologi informasi, dan kemampuan kepemimpinan.

Di era society 5.0 Peran akuntan pada saat menyajikan laporan perusahaan harus menyatakan hasil yang konkrit nilai-nilai faktor sukes, seperti penilaian terhadap pegawai, kualitas produksi yang meningkat, dan konsumen yang merasa puas tidak hanya di unit monetary saja tetapi lebih luas lagi hingga mencakup dalam hal perilaku. Yang terlihat secara jelas dari informasi yang diberikan oleh teknologi sistem akuntansi itu sendiri.

Seorang akuntan di era society 5.0 harus bisa mengantisipasi kebijakan perusahaan di dalam persaingan global, serta tugas akuntan tidak hanya sebagai penyedia data akuntansi, namun sebagai pemberi informasi untuk para pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan.

Selain itu akuntan bertugas untuk memberikan analisis terhadap dampak kebijakan manajemen perusahaan yang akan terlihat nyata pada saat auditor publik melakukan audit keuangan dan manajemen sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan kepada para investornya.

Akuntan di masa depan harus memiliki pengetahuan, kemampuan ,kualitas yang memadai, serta dapat ber inovasi dan beradaptasi dengan teknologi. Pada dasarnya, seorang akuntan harus mampu beradaptasi terhadap perkembangan teknologi informasi di era society 5.0 saat ini. Agar peran akuntan dalam menghadapi era society 5.0 dapat lebih efektif.

Peran Akuntan menghadapi Era Society 5.0 dalam membentuk sebuah bisnis baru tidak lepas dari pengaruh perkembangan teknologi informasi yang signifikan. Perkembangan akuntansi di era digital telah membuka peluang baru sekaligus meningkatkan resiko secara bersamaan.

Memasuki era digital para akuntan harus menyesuaikan diri dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin canggih, khususnya dalam sistem keamanan informasi terkait dengan aset-aset yang kritis dari klien. Dengan adanya akuntansi di era digital memudahkan para akuntan dalam mengakses data atau laporan keuangan.

Berikut ini peran akuntan di era society 5.0 yaitu:

1. Bermitra dengan teknologi, akuntan dapat melakukan manipulasi data, bekerja dengan mesin dan robot, dan melatih model kecerdasan buatan.

2. Menyediakan insight atas data, akuntan dapat mengidentifikasikan pertanyaan atas data, mengecek kualitas data, melakukan analisis statistika, dan menginterpretasi hasil olah data.

<span;>3. Sebagai pengendali aplikasi, software, hingga pengawal orang dan proses.

4. Sebagai pemakai sistem digital.

5. Dapat berkembang ke zona baru.

Kesimpulannya, pada era society 5.0 semua tugas yang dilakukan oleh profesi akuntansi tradisional dapat dilakukan oleh mesin tetapi mesin tidak akan dapat menggantikan profesi akuntansi. Namun demikian, mesin dan teknologi mampu memberikan perubahan dalam peran profesi akuntansi di era society 5.0. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry