DITEMBAK: Suliono, mahasiswa asal Banyuwangi yang menyerang Gereja Ludwina, Seleman, DIY, Sabtu (10/2) lalu. (ist)

JAKARTA | duta.co – Menurut profiling kepolisian, Suliono (23), pelaku penyerangan Gereja Lidwina,Sleman, DIY, terindikasi memiliki paham radikal. Mahasiswa asal Banyuwangi itu bahkan pernah mau berangkat ke Suriah namun gagal.
“Yang bersangkutan berasal dari Banyuwangi, pernah di Sulawesi Tengah, pernah di Poso, Magelang. Ada indikasi kuat yang bersangkutan ada paham radikal, prokekerasan,” ujar Kapolri Jenderal Pol HM Tito Karnavian kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2/2018).
Dijelaskan Tito, tersangka juga pernah membuat paspor untuk berangkat ke Suriah. Akan tetapi, hal itu tidak berhasil dia lakukan. “Akhirnya (tersangka) melakukan amaliyah untuk menyerang orang ‘kafir’ versi dia. Sangat mendekati bahwa yang bersangkutan adalah sosok yang radikal,” lanjut Kapolri.
Suliono dilumpuhkan dengan ditembak di bagian kakinya oleh anggota polisi pada saat melakukan penyerangan misa di Gereja Lidwina, Minggu (11/2) pagi. Kapolri mengapresiasi tindakan tersebut.
Tito juga telah menurunkan tim Densus dan jajaran intelijen untuk mendalami profil Suliono ini. Tim saat ini masih bekerja bersama Polda DIY. hud, net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry