MEDIA GATHERING: Media Gathering digelar PT. Gudang Garam Tbk. Kediri, mengajak perwakilan wartawan melakukan studi banding terkait sistem pengolahan air tanah di Ibu Kota Bali. (duta.co/nanang priyo)

DENPASAR | duta.co – Menjaga dan menggelola serta menyelamatkan kebutuhan air bawah tanah menjadikan semangat Yayasan Idep Selaras Alam, melakukan beragam kegiatan demi kemaslahatan sekitar 4,5 juta warga di Pulau Dewata Bali.
“Dari mitigasi di 16 titiik di Pulau Dewata, kami buat program Bali Water Protection,” jelas I Made Komang, Manager Program Yayasan Idep dihadapan sejumlah wartawan, Sabtu (17/2) di Taman Kota Denpasar.
Acara Media Gathering digelar PT. Gudang Garam Tbk. Kediri, mengajak perwakilan wartawan melakukan studi banding terkait sistem pengolahan air tanah. Dipilihnya Ibu Kota Bali, menginggat faktor laut dan populasi penduduk terus meningkat
Dijelaskan Kabid Humas Iwhan Tricahyono, bahwa dengan kegiatan ini mampu dijadikan wawasan kepada semua pihak dan masyarakat menjaga kelestarian lingkungan demi mendapatkan pasokan air bersih.
“Kami mengelar acara ini, agar masyarakat luas mengetahui pentingnya menjaga kebutuhan air bersih. Air banyak menjadi musibah dan kekurangan air menjadi masalah, pemahaman ini harus diketahui masyarakat luas menjaga ketersediaan air bersih,” jelas Kabid Humas PT. GG.
Setelah mendapatkan pemberian materi terkait pengolahan air, puluhan jurnalis diajak mengunjungi lokasi sumur resapan, selama ini cukup efektif menyerap air hujan.
“Air hujan mampu tertahan lama dengan sumur resapan, kami jaga supaya tidak tercampur dengan air laut,” jelas Komang, mengaku telah melakukan kajian dengan Kementeruan ESDM pada Tahun 2009.
Kedalaman 40 hingga 60 meter, telah terlaksana 16 titik sumur resapan dari 136 sumur akan dibuat di Pulau Bali.
Sejumlah pihak, dijelaskan I Made Komang, memberikan support atas program ini, ternasuk dukungan dari pemeritah daerah, dalam bentuk Perda menjaga konservasi alam. (nng)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry