Peserta Medspin diajak berkeliling kampus FK Unair untuk mencari soal-soal, Sabtu (17/11). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) setiap tahun memiliki agenda bergengsi.

Yakni International Medical Science and Application Competition for High School Students (Medspin).

Ajang ini adalah lomba sains pertama dan terbesar bidang kedokteran yang digelar di Indonesia. Tak mengherankan jika lomba ini diburu banyak siswa SMA sederajad.

Seperti ajang Medspin 2018 ini. Panitia yang terdiri para mahasiswa FK Unair angkatan 2017 dan 2018 mengakui jika tim yang mengikuti seleksi awal sebanyak 5 ribu lebih.

Itu dari seluruh Indonesia dan tim dari Malaysia, Thailand dan Vietnam.

Panitia menggelar  seleksi awal secara online dan offline di 34 wilayah.

“Kalau ada panitia di wilayah itu seleksinya offline, tapi kalau tidak ada panitia wilayah maka kita lakukan secara online,” ujar Ketua Panitia Medspin 2018, Abdurrahman Rasyid ditemui di acara perempat final Medspin 2018 di kampus FK Unair, Sabtu (17/11).

Setiap tahun, Medspin memiliki tema besar. Tahun  ini temanya Nutritional and Metabolic Disease atau penyakit metabolik seperti diabetes, darah tinggi dan sejenisnya.

“Kami melihat penyakit akibat gaya hidup ini sudah semakin meningkat jumlahnya,” kata Rasyid.

Tema besar ini diambil selain itu untuk mengingatkan anak-anak muda tentang penyakit gaya hidup ini. Sehingga setidaknya anak muda bisa lebih peduli dan menghindari terjadinya dan menderita penyakit ini.

Karena kata Rasyid prevalensi penyakit ini pada 2014 lalu sebesar 8,6 persen penduduk dunia menderita diabetes. Dan antara 1,3 hingga 2,4 persen adalah usia muda antara 15 tahun hingga 23 tahun.

“Jadi semua soal baik di babak seleksi awal semuanya berkaitan dengan metabolic deasease,” tandas Rasyid.

Dari seleksi offline dan online yang digelar, dipilih 150 tim dan dihadirkan di FK Unair untuk mengikuti seleksi perempat final.

Di babak perempat final ini, para tim diajak untuk mengikuti serangkaian acara lomba namun dipadukan dengan permainan yang tidak terlalu memeras otak.

“Kita ajak peserta berkeliling FK dan mencari soal-soal yang harus dikerjakan itu sesuai dengan petunjuk dalam peta yang telah kami berikan. Mereka pun berebut untuk mencarinya,” jelas Rasyid yang merupakan mahassiswa FK angkatan 2017.

Tidak hanya itu, para peserta juga diajak untuk masuk ke dalam laboratorium anatomi dan juga ke museum kedokteran.

Peserta diajak ke laboratorium anatomi. DUTA/endang

Bagi para siswa SMA mulai kelas X hingga XII ajang ini memang sangat bergengi.

Mereka mengejar sertifikat kejuaraan ini untuk disertakan saat mendaftar untuk seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN).

“Bisa kita lampirkan saat mendaftar. Mungkin ya bisa jadi rujukan. Namun hasil ujian tetap menjadi penentu. Tapi mahasiswa FK Unair ini juga banyak juga  yang dulunya ikut Medspin,” tukas Rasyid.

Untuk babak final akan digelar pada Minggu (18/11) di kampus FK Unair. Selain mencari para pemenang, pada hari Minggu para peserta juga akan diajak untuk berkeliling Kota Surabaya.  Para pemenang yang terpilih akan mendapatkan hadiah total Rp 38 juta. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry