Muhammad Syaikhon, SHI, MHI – Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

PENDIDIKAN di Indonesia harus disesuaikan dengan tujuan Pendidikan Nasional. Menurut UU no 20/2003, tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Selain itu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan Agama Islam adalah salah satu pendidikan yang sangat penting ditanamkan kepada peserta didik sejak usia dini. Alasannya adalah pendidikan ini merupakan awal dari pengetahuan-pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh para peserta didik.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Sedangkan usia dini merupakan usia yang paling penting, karena pada usia ini merupakan awal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak yang membawa ke arah kehidupan selanjutnya. Pendidikan usia dini khususnya pendidikan agama islam akan memberikan dampak positif dan bekal bagi anak untuk menghadapi permasalahan kehidupan di dunia ini.

Proses pendidikan yang selama ini diselenggarakan di sekolah-sekolah formal tidak cukup hanya dengan meningkatkan dimensi kognitif dan psikomotorik saja, namun dimensi afektif seperti penanaman nilai-nilai keagamaan bagi peserta didik terutama pada usia emas antara 0-6 tahun menjadi kebutuhan yang fundamental karena fungsi dan tujuan pendidikan yang terpenting adalah nilai moral bukan kecerdasan.

Nilai-Nilai Agama Islam Yang Diajarkan Pada Anak Usia Dini

Nilai Keimanan. Anak mulai mengenal Tuhan melalui interaksi sosial di sekelilingnya, ia dapat melihat perilaku orang yang mengungkapkan rasa kagumnya pada Tuhan. Namun mereka belum mempunyai pemahaman dalam menjalankan ajaran agama Islam, di sinilah peran dan fungsi orang tua dalam memperkenalkan dan membiasakan anak dalam melakukan tindakan-tindakan agama sekalipun sifatnya hanya meniru.

Nilai Ibadah. Dalam pendidikan keluarga, orang tua harus memahami bahwa anak yang masih kecil lebih senang dengan kegiatan-kegiatan ibadah yang mengandung gerak, sedangkan ajaran agama belum dapat dipahaminya karena ajaran agama yang abstrak tidak menarik perhatiannya.

Nilai Akhlak. Apabila anak dibesarkan dengan bimbingan akhlak yang mulia dari orang tua dan lingkungan yang kondusif maka ia akan memiliki banyak figur untuk diteladani dan membantu dalam pembentukan pribadi yang Islami pada diri anak.

Metode Pendidikan Agama Islam

Metode Bermain adalah cara yang paling baik untuk mengembangkan kemampuan anak didik. Sebelum bersekolah, bermain merupakan cara alamiah anak untuk menemukan lingkungan orang lain dan dirinya sendiri. Pada dasarnya, bermain mengandung rasa senang dan lebih mementingkan proses daripada hasil akhir.

Metode Cerita adalah metode pembelajaran yang menyenangkan disamping karena mengandung aspek hiburan (entertain), cerita juga menjadi metode pembelajaran yang tidak menggurui dan fleksibel, dimana anak dapat menjumpai suasana menggembirakan sebagaimana suasana bermain.

Metode Keteladanan adalah metode pembelajaran dengan cara memperlihatkan keteladanan, baik yang berlangsung melalui penciptaan kondisi pergaulan yang akrab antara personal sekolah, prilaku pendidik dan tenaga pendidik lain yang mencerminkan akhlak terpuji maupun tidak secara langsung melalui sejumlah ilustrasi kisah-kisah keteladanan.

Metode Pembiasaan adalah metode yang dapat dilakukan untuk membiasakan berpikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntutan ajaran agama Islam. Pendidikan agama pada masa anak usia dini, seharusnya dilakukan oleh orang tua, yaitu dengan membiasakannya kepada tingkah laku dan akhlak yang diajarkan oleh agama. Mereka harus mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Penanaman nilai agama tidak hanya menjadi teori belaka, namun membekas dalam memori anak dan menjadi pedoman dalam hidupnya.

Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan sesuatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.

Metode Tanya Jawab adalah metode penyampaian pelajaran dengan jalan pendidik mengajukan pertanyaan dan murid menjawab, atau suatu metode dalam pendidikan dimana pendidik bertanya sedang murid menjawab bahan atau materi yang ingin diperolehnya. Demikian semoga bermanfaat. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry