Pratiwi Hariyani Putri S.Gz, M.Kes – Dosen Program Studi S1 Gizi

KESEHATAN reproduksi adalah keadaan yang menunjukkan kondisi kesehatan fisik, mental dan sosial seseorang.

Kondisi kesehatan itu juga mempengaruhi fungsi dan proses reproduksinya termasuk di dalamnya tidak memiliki penyakit atau kelainan yang mempengaruhi kegiatan reproduksi tersebut.

Reproduksi manusia membutuhkan zat gizi yang cukup. Asupan zat gizi harus diperhatikan agar mencapai kematangan seksual.

Gizi seimbang akan menentukan kesehatan organ reproduksi. Kesadaran pentingnya pola makan yang sehat dan seimbang sampai saat ini masih belum dimiliki kebanyakan orang utamanya pada wanita usia subur (WUS).

Sebagian besar dari mereka masih sering mengkonsumsi makanan yang tidak memenuhi gizi seimbang.

Jika hal ini berlangsung terus-menerus maka akan berpengaruh pada kesehatan reproduksi.

Beberapa penelitian menyebutkan beberapa zat gizi yang penting untuk kesehatan reproduksi antara lain : karbohidrat, protein, lemak, vitamin (A, B6, B12, C, E, asam folat), mineral (zat besi, kalsium, zinc, magnesium, selenium).

Permasalahan kesehatan reproduksi yang sering dialami oleh wanita salah satunya dysmenorrhea (nyeri haid).

Sebuah studi menunjukkan bahwa wanita yang mengkonsumsi asam lemak omega 3 yang rendah akan cenderung mengalami dysmenorrhea.

Sumber asam lemak omega 3 tertinggi terdapat pada jenis ikan seperti ikan tuna dan salmon.

Selain itu, kalsium juga mempunyai peranan penting dalam mengurangi dysmenorrhea.

Penelitian yang dilakukan di Metropolitan Hospital New York, Amerika Serikat mengenai pemberian suplementasi kalsium menunjukkan 75 % penderita PMS (pramenstrual syndrome) berkurang rasa sakitnya.

Kalsium berperan dalam interaksi protein di dalam otot yang terjadi pada waktu otot berkontraksi.

Bila kalsium dalam darah kurang, maka otot tidak bisa mengendur sesudah kontraksi yang mengakibatkan tubuh kaku dan menimbulkan kejang (Almatsier, 2004).

Kalsium juga berhubungan dengan terjadinya pre-eklamsia/ eklamsia, berat badan lahir rendah (BBLR) serta kelahiran prematur.

Konsumsi kalsium dapat menurunkan resiko terjadinya pre eklamsia/ eklamsia secara bermakna.

Sumber kalsium yang utama terdapat pada susu dan hasil olahannya, ikan, serealia, kacang-kacangan.

Zat gizi lain yang berperan dalam mengurangi dysmenorrhea adalah zinc. Wanita yang mengalami dysmenorrhea cenderung kekurangan zinc dan mempunyai prostaglandin yang tinggi.

Zinc memiliki kandungan antioksidan dan anti-inflamasi yang menghambat metabolisme prostaglandin sehingga asupan zinc yang adekuat akan membantu mengurangi kram menstruasi (George A, 2006).

 Sumber zinc yang paling baik terdapat pada protein hewani (daging, hati, ayam, telur, ikan), kacang-kacangan. Magnesium merupakan mineral yang juga membantu mengurangi nyeri haid.

Wanita dengan kekurangan magnesium akan menghasilkan otot terlalu aktif sehingga menyebabkan nyeri haid. Sumber utama magnesium adalah sayuran hijau, kacang-kacangan dan biji-bijian (Wirakusumah, 2007).

Kesehatan reproduksi juga tidak terlepas dari fertilitas. Fertilitas adalah dapat bekerjanya secara optimal organ reproduksi baik pada pria maupun wanita. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi fertilitas seseorang salah satunya adalah asupan gizi.

Arginin adalah asam amino yang berfungsi memperkuat daya tahan hidup sperma dan mencegah kemandulan.

Sumber arginin dapat diperoleh dari ikan, daging sapi, ayam, kacang-kacangan. Zat gizi lain yang berperan dalam fertilitas adalah Vitamin A, C, dan E.

Vitamin ini merupakan antioksidan yang berfungsi menangkal radikal bebas terhadap dinding sperma dan ovum.

Buah-buahan yang kaya vitamin C bermanfaat dalam meningkatkan jumlah sperma dan mobilitasnya.

Bahan makanan seperti wortel, mangga kaya beta karoten dapat membantu dalam maturasi sperma.

Vitamin E berfungsi untuk mendukung produksi sperma dan hormon-hormon seks serta mencegah kerusakan DNA sperma yang dapat menyebabkan infertilitas karena vitamin E merupakan antioksidan.

Zat gizi lain yang berperan dalam pembentukan DNA adalah asam folat. Konsumsi asam folat sebelum terjadi kehamilan dikaitkan dengan penurunan resiko terjadinya kelainan kongenital.

Vitamin B6 dan B12 juga merupakan zat gizi mikro yang berperan dalam fertilisasi.

Vitamin B6 dapat meningkatkan kesuburan pada wanita, sedangkan vitamin B12 berfungsi menambah dan meningkatkan kualitas sperma.

 Sumber vitamin B6 terdapat pada ikan, ayam, telur, pisang, wortel, brokoli dan sumber vitamin B12 terdapat pada hati, daging merah, ikan, telur, susu.

Selain itu,zat besi berperan dalam proses ovulasi pada wanita.

Sebuah studi menunjukkan bahwa 40% wanita yang mengalami masalah ovulasi, menjadi subur setelah menambah konsumsi zat besi.

Ikan tuna dan salmon adalah sumber makanan yang mengandung zat besi yang tinggi.

Zat besi juga dapat membantu produksi sel darah merah yang berperan mengganti kehilangan darah selama menstruasi.

Oleh karena itu, konsumsi makanan yang sehat, beragam dan seimbang sangat diperlukan terutama untuk kesehatan reproduksi untuk menghasilkan generasi yang sehat dan berkualitas. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry