FT/Getty Images

Menerapkan pola hidup sehat sejatinya perlu menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari karena kondisi kesehatan sangat bergantung pada bagaimana Anda menjaga kebersihan baik lingkungan sekitar maupun diri sendiri. Dan pola hidup sehat ini sebenarnya bisa dimulai dari hal kecil dan sederhana, misalnya saja kebiasaan membersihkan tangan dengan hand sanitizer terutama ketika berada di luar rumah. Anda tidak pernah tahu ada berapa juta virus, kuman dan bakteri yang beterbangan di udara atau menempel di permukaan benda yang tanpa sengaja Anda sentuh dan kemudian masuk ke dalam tubuh ketika makan, menyentuh mulut atau mengucek mata.

Jika kondisi tubuh sedang prima mungkin infeksi mikroorganisme tersebut tidak akan memberikan dampak signifikan, namun demikian akan beda cerita jika kebetulan ketahanan tubuh sedang menurun. Itulah sebabnya gerakan mencuci tangan dengan sabun saat di rumah dan menggunakan hand sanitizer saat di luar rumah saat ini gencar digalakkan, terutama sejak virus COVID-19 menyerbu hampir semua negara di dunia. Pertanyaannya adalah apakah Anda yakin sudah menggunakan hand sanitizer dengan benar sehingga tangan 100% steril?

Sejarah Kemunculan Hand Sanitizer

Sejak wabah virus COVID-19 merebak, hand sanitizer menjadi satu item kebersihan diri yang tak boleh absen dibawa kemanapun Anda pergi terutama jika harus berada di tengah kerumunan yang mengakibatkan kontak dengan banyak orang. Dan seperti yang Anda tahu, cairan pembersih tangan ini memiliki kadar alkohol setidaknya 70% supaya bisa membunuh beragam mikroorganisme yang menempel di tangan. Meskipun banyak digunakan untuk membersihkan tangan, ternyata pada awal mulanya dulu hand sanitizer digunakan oleh kalangan tertentu saja, lho.

Terlepas dari beberapa versi sejarah yang ada, hand sanitizer dipercaya sudah ada sejak tahun 1800an namun mulai umum digunakan sekitar tahun 1966 oleh oleh para paramedis, perawat dan juga dokter sebelum dan sesudah mereka melakukan kontak dengan pasien di daerah yang sulit mendapatkan air mengalir. Informasi lain menyebutkan bahwa hand sanitizer ini sebenarnya mulai digunakan di tahun 1946 oleh para pekerja pabrik karet yang dikembangkan oleh Goldie dan Jerry Lippman.

Menariknya, ketika digunakan oleh para pekerja pabrik hand sanitizer tersebut tidak difungsikan untuk membunuh kuman atau bakteri namun untuk membersihkan grafit dan karbon hitam yang menempel di tangan. Tak heran bila saat itu kandungan alkoholnya pun sangat rendah yakni 5% saja yang kemudian dicampur dengan petroleum jelly dan minyak mineral.

Menginjak akhir tahun 1980-an, gel tangan Purrel diperkenalkan kepada publik dan dijual secara luas dengan kandungan alkohol 70% dan sisanya propilen glikol. Hingga kini hand sanitizer Purrel menjadi produk pembersih tangan paling laris di Amerika yang diikuti oleh GermX di posisi kedua. GermX sendiri merupakan cairan pembersih tangan yang diproduksi oleh Vi-Jon Industries setelah melihat kesuksesan Purrel. Dan dengan melihat fakta bahwa penggunaan hand sanitizer sebenarnya sudah populer bahkan di tahun 70-an hingga 80-an, tak heran bila masyarakat luas sangat mempercayai produk ini untuk mengusir kuman penyakit yang menempel di tangan.

Cara Menggunakan Hand Sanitizer dengan Benar

Ketika tahu bahwa hand sanitizer efektif untuk membasmi mikroorganisme berbahaya yang berpotensi masuk ke dalam tubuh melalui tangan, Anda pasti semakin yakin untuk menggunakannya sampai-sampai tak mau berpisah dengan produk ini apalagi jika harus keluar rumah. Meskipun membawanya kemana saja, produk kesehatan ini tak akan bisa melindungi Anda dengan maksimal dari infeksi virus, bakteri dan kuman jika Anda tidak menggunakannya dengan benar. Memang, Anda tak perlu menuangkan gel atau cairan pembersih tangan ini dalam jumlah banyak untuk sekali pemakaian karena hanya dengan satu tetes saja sebenarnya cukup untuk membunuh segala kuman jahat. Hal yang perlu Anda tahu adalah langkah-langkah penggunaannya.

Menurut CDC yang berbasis di Amerika Serikat, penggunaan hand sanitizer akan efektif jika dituangkan ke salah satu telapak tangan dan kemudian langsung menggosoknya bersama-sama hingga menjangkau sela-sela jari. Detail inilah yang sering dilupakan bahwa sela-sela jari bisa menjadi tempat yang strategis bagi kuman dan bakteri untuk berkembang biak karena tak selalu dijangkau ketika sedang membersihkan tangan. Dengan kata lain, jangan biarkan ada bagian tangan yang kering tanpa tersapu gel atau cairan pembersih tangan.

Untuk memaksimalkan kebersihan tangan, Anda juga bisa mengusapnya dengan tisu basah antibakteri terlebih dahulu sebagai ‘ritual’ pembuka sebelum menggunakan hand sanitizer mengingat tangan yang terlampau kotor tak bisa ditangani oleh cairan pembersih tangan. Jadi, tak ada salahnya Anda punya satu pouch khusus yang berisi segala kebutuhan kebersihan diri yang bisa dibawa di dalam tas, mulai dari tisu kering, tisu basah hingga gel pembersih tangan yang ternyata bekerja saling melengkapi untuk menjaga tangan tetap steril ketika berada di tempat terbuka.

Tips Memilih Hand Sanitizer

Sekarang Anda sudah tahu dengan detail bagaimana cara menggunakan hand sanitizer yang baik dan benar agar bekerja maksimal melindungi Anda dari kuman dan bakteri penyebab pelbagai penyakit. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah Anda sudah memilih hand sanitizer tersebut dengan cermat? Nah, untuk yang satu ini memang sedikit tricky alias bisa menjebak mengingat semakin hari, produsen hand sanitizer semakin banyak. Dan bukan hanya pabrik farmasi berlisensi saja yang membuatnya, industri rumahan yang awam masalah senyawa kimia juga mengadu peruntungan dengan membuat ramuan cairan pembersih tangan di masa pandemi ini.

Bukan berarti hand sanitizer tanpa merek itu berkualitas rendah, namun sebagai konsumen yang pintar dan peduli pada kesehatan dan keamanan diri sudah selayaknya Anda selektif dalam memilih. Dan hal pertama yang wajib Anda perhatikan adalah kandungan alkoholnya yang menjadi bagian utama dalam membasmi mikroorganisme. Hand sanitizer yang efektif membunuh kuman dan bakteri memiliki kandungan alkohol setidaknya 70% hingga 85% sebagai batas atasnya. Jika kebetulan Anda menemukan hand sanitizer dengan harga terjangkau namun kandungan alkoholnya di bawah batas minimum, lebih baik Anda memilih yang lain.

Yang kedua adalah kandungan pelembab alami. Tidak bisa dipungkiri bahwa semakin tinggi kandungan alkohol dalam cairan pembersih tangan, semakin kering pula permukaan tangan setelah menggunakannya yang menjadi sisi negatif yang sebetulnya bisa dinetralisir dengan kandungan pelembab alami seperti Aloevera alias lidah buaya. Dengan demikian, kuman cepat mati dan tangan tetap terjaga kelembutannya.

Yang terakhir adalah kandungan pengawi alami. Diakui atau tidak, Anda akan merasa senang bila pembersih tangan yang digunakan meninggalkan wangi lembut yang membuat makin percaya diri terutama ketika harus bertemu rekan kerja atau keluarga. Jika ingin memilih hand sanitizer dengan aroma wangi, pastikan bahan parfum yang digunakan berasal dari alam misalnya ekstrak lemon atau minyak esensial yang aman bagi kulit.

Pada titik ini Anda sudah mendapatkan banyak informasi seputar penggunaan hand sanitizer berikut tips untuk mendapatkan produk yang sehat dan aman bagi kulit tangan. Satu hal yang perlu diingat adalah meskipun efektif membunuh kuman dan bakteri yang menempel di tangan, saat berada di rumah Anda disarankan untuk rajin mencuci tangan dengan sabun dan bukan hanya dengan cairan pembersih. Dengan kata lain, ketika Anda bisa dengan mudah menemukan air mengalir dan tidak dalam kondisi yang menyulitkan untuk mencuci tangan maka pastikan tangan terbasuh dengan sempurna. Berikut ini adalah informasi penting dan menarik seputar kebiasaan mencuci tangan.

Fakta Menarik Seputar Mencuci Tangan

Sehabis keluar rumah, paling nyaman duduk santai di sofa yang empuk. Eits, jangan lupa untuk segera cuci tangan dengan sabun supaya debu, kotoran dan kuman jahat musnah dan tidak membahayakan kesehatan. Dan jangan malas melakukannya ya, karena ternyata mencuci tangan menggunakan sabun di bawah air mengalir memberikan beberapa kelebihan yang menjadi fakta menarik untuk disimak.

Pertama, air mengalir dan juga sabun bisa membersihkan kotoran yang bahkan menempel kuat di permukaan tangan sehingga setelah mencuci tangan dijamin kulit tangan akan bersih kesat. Kedua, mencuci tangan dengan sabun membantu menjaga kelembaban kulit tangan. Seperti yang Anda tahu, molekul air punya keistimewaan dapat menghidrasi sel kulit sekaligus mengecilkan pori-pori sehingga jangan heran bila tangan terasa lembut dan lembab jika sering mencuci tangan. Ditambah lagi dengan penggunaan hand wash yang mengandung moisturizer, kulit tangan tentu jadi lebih mulus. Ketiga, rajin mencuci tangan di bawah air mengalir memberikan kesegaran luar biasa terutama ketika Anda habis berkegiatan di luar ruangan. Tangan yang terasa lengket karena debu atau keringat menambah rasa penat yang dirasakan, dan mencuci tangan dengan air dan sabun akan mengangkat itu semua sehingga terasa segar dan mood-pun jadi bagus. Tak percaya? Coba lakukan dan buktikan sendiri.

Aturan Mencuci Tangan yang Wajib Dipatuhi

Seperti halnya menggunakan hand sanitizer, membersihkan tangan dengan cara mencucinya di bawah air mengalir dengan sabun juga memiliki aturan yang harus dipatuhi agar tangan benar-benar steril. Pertama, basahi kedua tangan dan gunakan sabun. Kedua, tangkupkan kedua telapak tangan dan gosokkan sabun yang telah dituangkan kemudian letakkan telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari yang terjalin dan ulangi untuk sebaliknya.

Selanjutnya, letakkan telapak tangan kanan ke telapak tangan kiri dengan jari saling terkait; tangan kanan dan kiri saling menggenggam dan jari bertautan agar sabun mengenai kuku dan pangkal jari. Jangan lupa untuk menggosokkan jari-jari tangan kanan yang tergenggam di telapak tangan kiri dan sebaliknya. Dan yang terakhir bilas tangan hingga kesat lalu keringkan dengan handuk atau kain bersih. Ingat, jangan pernah mengeringkan tangan dengan baju yang sedang dikenakan karena akan menjadikan tangan terkontaminasi debu dan kuman lagi.

Menjaga kebersihan tangan menggunakan hand sanitizer dan juga mencuci tangan sebenarnya bukan hal yang sulit untuk dilakukan. Yang perlu diperjuangkan adalah niat, komitmen dan kedisiplinan diri agar tak merasa malas atau jenuh melakukan kebiasaan sehat tersebut setiap hari bahkan ketika pandemi berakhir suatu saat nanti. Ingat, kesehatan Anda sejatinya bukan hanya milik diri sendiri namun juga orang lain di sekitar Anda jadi jangan enggan menerapkan pola hidup sehat, ya.

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry