Wesiana Heris Santy, S.Kep,Ns.,M.Kep – Dosen Prodi Ners  Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan

ANAK Anda sudah kecanduanPacifier atau empeng? Kalau iya, berikut tips dan trik penggunaannya agar ke depan tidak menimbulkan dampak negatif pada anak.

  1. Penggunaan Pacifier (empeng) pada fase oral (0-12 bln)

Empeng atau dot menjadi alat bantu yang ampuh untuk mengalihkan tangisan anak saat sedang rewel. Bahkan bagi beberapa anak empeng menjadi “menu wajib” yang harus ada di mulutnya. Anak menjadi ketergantungan dan menjadi rewel bila tidak mengempeng.

Menurut Sigmun Freud, usia 0-12 bulan berada pada fase oral, dimana bayi mencari kepuasan dengan menghisap benda yang ada di dekatnya. Tak heran jika bayi sering terlihat asyik menghisap jari, ujung sarung bantal, selimut, mainan dan benda apappun yang berada dalam jangkauannya.

Karena itu dibuatlah empeng untuk memuaskan kebutuhan bayi pada fase oral tersebut. Namun masalahnya jika kebiasaan mengempeng ini tidak dihentikan secara bertahap, dapat membuat anak untuk sulit dihentikan kebiasaan mengempengnya dan sangat mungkin terbawa sampai anak memasuki usia sekolah.

  1. Efek negatif
  2. Mempengaruhi perkembangan rahang dan gigi anak

                Kebutuhan sucking atau menggunakan pacifier disebutkan akan menghilang sendirinya ketika anak berusia 24-28 bulan. Sebuah penelitian membuktikan bahwa pemakaian pacifier pada usia 30-60 bulan (3-5 tahun) dapat menyebabkan perubahan rahang atau susunan gigi, yaitu terjadinya gigitan terbuka atau open bite. Jadi bila mulai menginjak 30 bulan bayi belum juga bisa berhenti menggunakan pacifier, maka ibu harus segera mengambil langkah-langkah untuk menghentikannya.

  1. Meningkatkan resiko infeksi

Infeksi telinga, infeksi jamur dalam mulut dan saluran pencernaan. Hal ini dapat terjadi jika pacifier kurang bersih. Kadang ada juga ibu yang membersihka pacifier bayi dengan memasukkannya ke dalam mulutnya, hal ini akan mengakibatkan transmisi bakteri dari mulut ibu ke anak.

  1. Sulit untuk membedakan puting

Menyebabkan “bingung puting” dan mengurangi durasi lamanya bayi mau mengkonsumsi ASI. Penelitian oleh Howard dkk membuktikan bahwa bayi yang menggunakan pacifier secara konsisten sejak usia di bawah 6 minggu memiliki waktu konsumsi ASI yang lebih  pendek daripada yang tidak menggunakan pacifier sama sekali. Hal ini disebabkan karena penggunaan pacifier yang konsisten akan mengurangi frekuensi bayi minum ASI. Berkurangnya frekuensi minum ASI akan menurunkan produksi ASI

  1. Tips dan trik melepas empeng

Menghilangkan kebiasaan jelek si kecil. Semua bisa dilakukan asal dengan sabar dan telaten, seperti :

  1. Tidak membeli empeng baru jika yang lama telah rusak.
  2. Jangan biarkan empeng terus menempel dimulut si kecil selama dia beraktivitas.
  3. Atur lama penggunaan empeng menjadi semakin sedikit intensitas penggunaannya, misalkan berikan empeng saat si kecil tidur saja dan jika anak sedang bermain dengan teman-temannya jangan berikan empeng.
  4. Ajak si kecil bermain atau melakukan aktivitas lain yang menyenangkan agar perhatiannya teralih dari empeng.
  5. Buat jadwal aktivitas yang teratur. Misalnya, setiap akhir pekan ada acara jalan-jalan ke kebun binatang atau taman sambil melihat berbagai aktivitas di taman sehingga ia tidak mengempeng dalam satu hari tersebut
  6. Jika si kecil masih sangat sulit melepaskan empeng kesayangannya, Ibu bisa mengganti empeng dengan mainan gigitan atau teether. Namun pastikan teether tersebut bersih dan aman bagi bayi. Bersihkan teether secara teratur, usahakan sebelum dipakai disterilkan terlebih dahulu atau siram dengan air panas kemudian lap hingga bersih.

Ingat , teether yang kotor dapat menjadi tempat perkembangbiakkan bibit penyakit seperti diare. Jangan lupa perhatikan bahan dan bentuk teether, sesuaikan dengan usia agar jangan sampai tertelan karena mungkin ukurannya yang kecil sehingga mudah tertelan.

  1. Ajaklah si kecil berbicara, tanyakan mengapa ia masih membutuhkan empeng. Lalu, jika si kecil merasa gelisah, khawatir akan sesuatu lalu ia mengempeng, maka Ibu bisa memberikannya pelukan dan memberikan kecupan manis kepadanya. Berikan hal ini setiap kali ia merasakan hal yang sama.
  2. Jangan lupa untuk memberikan pujian setiap kali ia berhasil tidak memakai empeng kesayangannya.
  3. Hitung seberapa tahan anak berjuang untuk tidak memakai empengnya, satu hari, dua hari atau satu minggu. Jika berhasil, berikan hadiah atau reward yang berguna, seperti buku atau film. Bisa juga Ibu mengajaknya ke tempat pembuatan kue atau membuatkan kerajinan tanah liat.
  4. Berikan motivasi terus bahwa ketika si kecil akan masuk sekolah, semua teman-temannya sudah tidak ada lagi yang memakai empeng. Jika ada waktu luang, ajaklah anak ke sekolah untuk sekedar melihat aktivitas anak-anak sekolah yang semuanya sudah tidak mengempeng lagi. *