GRESIK | duta.co – Sejak bulan September 2017 lalu penggemar burung menyerbu kota Gresik, khususnya setiap hari libur Sabtu dan Minggu. Hal itu karena sering ada lomba burung sehingga toko maupun pasar burung dibanjiri penghobinya untuk persiapan mengikuti lomba.
Toko burung di jl. Usman Sadar tak pernah sepi dari pedagang maupun pembeli dari berbagai daerah, pantura Lamongan, Tuban dan Bojonogoro. Bahkan ada juga yang datang dari Bangkalan dan Sampang . Di samping untuk menjual burung , juga mereka membawa burung dittipkan untuk dijual.
Toko Burung di jalan Usman Sadar, biasanya para pedagang beragam jenis burung. Setiap hari libur Sabtu dan Minggu mulai berdatangan sejak pagi hari. “Pasti banyak pedagang yang datang. Mereka membuka lapak di sepanjang trotoar jalan,” kata Trisno warga Lamongan yang saat ditemui tengah melihat jenis burung, Minggu (19/11/2017).
Menurut dia, para pedagang burung itu didominasi pedagang dari luar daerah seperti Surabaya, Kabupaten Tuban dan Jombang. Mereka antusias berjualan, meski harus berhimpitan dengan para pengunjung dan penggemar burung wilayah Pantura. Ada juga yang hanya membeli pakan sambil melihat-lihat burung. “Ini biasanya yang ramai Sabtu dan Minggu, “tambahnya
Menurut Adi, salah seorang penggemar burung, yang ramai menjadi jujukan penggemar burung ada tiga toko, sedangkan pasar burung di Kota Gresik berada di Jl.Sunan Giri Kebomas, dan Pasar Pingkol biasanya dijadikan lomba burung. “Tempat Lomba burung di Kabupaten Gresik yaitu Pasar Burung ( Pingkol Kebomas ), Desa Pongangan dan Lapangan PT. Petrokimia Gresik,” katanya.
Bisanya para penggila burung selalu berdatangan ke lokasi Pasar Burung dengan berbagai kurungan yang mahal-mahal untuk dipamerkan di lomba Burung. “Pasalnya burung yang pernah juara pada lomba burung harganya akan lebih tinggi dibanding sebelumnya, bahkan akan mencapai jutaan rupiah,” kata Slamet Mulyono, warga Perum Wiharta Kec. Kebomas Gresik.
Menurut Yono,panggilan akrabnya, yang burungnya pernah juara 1 di Pasar burung Pingkol, setelah dapat juara pencinta burung menawarkan dengan harga antara Rp 5 juta sampai Rp 10 juta. Akhirnya laku Rp 7 juta. “Sekarang saya membeli lagi yang kecil untuk dipelihara yang nantinya akan diikutkan lomba lagi, alhamdulillah mas, kalau merawat burung harus benar-benar telaten dan selalu bersih burungnya,” tambah dia.
Harga burung di Pasar Burung baik di Jl. Usman Sadar Gresik bervariasi mulai Rp 25 ribu sampai ratusan juta, ini tergantung berungnya. “Tapi kalau ingin melihat burung yang menang dalam lomba burung ia harus datang ke pasar burung di Pasar Pingkol Kebomas disana pedagang burung menengah keatas bahkan pembelinya ada dari Jl. Jakarta, Surabaya dan Semarang,”tambah Slamet Mulyono.
Sementara, Ahmad Fuad, salah seorang pedagang asal Bojonogoro mengaku lebih memilih berdagang di Gresik saat Sabtu dan Minggu , karena tergiur keuntungan yang cukup besar.
“Harga burung relatif murah, tergantung jenis burungnya saja mas di sini. Pembelinya lebih banyak, harganya juga bagus, dan pembeli burung di Gresik tidak terlalu banyak ngomong kalau cocok langsung di bayar, maklum ini kan kegemarannya,” katanya. (sal)