SURABAYA | duta.co – Kondisi UMKM di Indonesia pada masa pandemi ini cukup memprihatinkan, bahkan menurut Organisation for Economic Co-operation dan Development (OECD) memperkirakan setelah September 2020, hampir separuh UMKM akan mengalami krisis atau gulung tikar. Menurut Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia UKMM menjadi sector usaha di Indonesia yang mencapai resio 99 persen, dimana serapan tenaga kerja pada UMKM mencapai 97 persen (Kementerian koperasi dan UMKM).

Selaras dengan kebijakan Presiden Joko Widodo, pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah merupakan bagian integral ekonomi rakyat yang memiliki peran sentral dan strategis bagi peningkatan perekonomian negara (pasal 5 UU No. 20 tahun 2008). Berdasarkan kondisi seperti tersebut, sulit bagi UMKM untuk dapat berkembang baik dari sisi produksi, pemasaran, dan sistem administrasi serta sulit untuk penambahan modal melului kredit yang disediakan oleh Bank Pemerintah dan Bank Swasta.

Faktor kunci keberhasilan sebuah UMKM dapat ditentukan oleh promosi, branding, minat berwirausaha dan jaringan yang kuat baik dengan sesama UMKM, mitra Perguruan Tinggi maupun Pemerintah (Aris & Ihwan. 2016). Perguruan tinggi salah satu faktor keberhasilan UMKM dalam hal kemitraan mempunyai peran penting dalam memberikan pendampingan yang bersifat pemberian pelatihan-pelatihan kepada UMKM. Pelatihan atau training dapat dijadikan sebagai kekuatan untuk dapat bersaing dengan memaksimalkan potensi yang ada serta menciptakan menciptakan inovasi yang baru. (Ardiana. Indiarto & Saifudin 2018)

“Ketika suatu bisnis dijalankan, berbagai upaya untuk meningkatkan penjualan perlu dilakukan salah satunya dengan digital branding yang menarik melalui website”. Jelas Darlin Aulia ketua tim pengabdian masyarakat sekaligus dosen prodi Bisnis Digital ITTelkom Surabaya.

Bersama anggota tim pengabdian masyarakat lainnya: Caesareano Lafado Yesa, S.M.B, M.M  (dosen prodi Bisnis Digital), serta tiga mahasiswa Tsalits Agnita Ulfatun Nisa, Gadis Artha Mevia Eka Agusty, dan Nada’ Alfi Nabila Tsabita Imtiyaz.  Pembuatan website profiling sekaligus sosialisasi sistem pembayaran digital ini menggandeng UMKM binaan Telkom CDC Surabaya yang memiliki berbagai produk yaitu makanan dan minuman (food and beverage), fashion, dan kerajinan tangan. Kategori tersebut bisa dikembangkan lebih lanjut jika nanti ke depannya UMKM binaan Telkom CDC mengembangkan jenis usaha yang lebih banyak lagi.

Pembuatan website sekaligus sistem pembayaran digital yang dikenalkan ini dikerjakan kurang lebih selama 6 bulan. Website ini mempermudah UMKM binaan CDC Telkom Surabaya untuk mepromosikan produknya sehingga bisa langsung terhubung dnegan penjual dan media sosial lainnya.

Adyar koordinator UMKM binaan CDC Telkom mengatakan, “saat ini UMKM binaan CDC Telkom masih menggunakan media sosial yang terbatas dan belum memiliki tempat khusus untuk mempromosikan produknya dan masih terbatas promosi dari mulut ke mulut. Hanya beberapa UMKM yang sudah menggunakan platform perdagangan digital seperti shopee dan Tokopedia, tetapi masih tidak aktif setiap harinya. Pembayaran juga masih terbatas dilakukan secara tunai atau melalui transfer rekening”.

Pada kesempatan ini, Darlin Aulia berharap website tersebut bisa menjadi langkah awal digtalisasi UMKM, “Adanya website dan pengenalan sistem pembayaran digital ke UMKM binaan CDC Telkom bisa menjadi langkah awal untuk lebih mengenalkan produk-produk merka ke masyarakat yang lebih luas, sehingga bisa meningkatkan penjualan dan akhirnya bisa melakukan diversifikasi produk lainnya.” Imm

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry