Dr. H. M. Sukron Djazilan, S.Ag., M. Pd., M – Pd. I Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
TES pilihan ganda dua tingkat (TTMCT) adalah suatu bentuk pilihan ganda jenis tes objektif yang telah dimodifikasi. TTMCT berkembang dari dua tingkat pertanyaan.
Pada tingkat pertama berbentuk pertanyaan yang paling pokok dan memiliki dua jawaban. Pada tingkat kedua yakni memberikan alasan dari jawaban yang telah ada pada tingkat pertama, hal ini dapat meningkatkan keterampilan berpikir pada siswa dan dapat mengetahui seberapa jauh siswa berpikir. (Bayrak, 2013; Cullinane & Liston, 2011; Treagust, 2006).
Penerapan TTMCT pada pembelajar digunakan sebagai penilaian formatif alternatif guna mengapresiasi pemahaman yang ditangkap oleh siswa ketika memberikan alasan pada tingkat kedua. TTMCT juga dapat digunakan sebagai penilaian yang menantang pengetahuan siswa dan menyediakan suat teknik untuk menilai cara berpikir dan strategi siswa.
Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan wawacara, mengisi angket, tes dan mengisi questionnaire. Subyek yang dipakai dalam penelitian ini adalah siswa berjumlah 227, 65 guru, 5 kepala sekolah, dan 8 dosen.
Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa
Pengembangan tes pilihan ganda dua tingkat yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai indikator kognitif pada kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dikembangkan oleh Anderson dkk.
Instrumen tes pilihan ganda yang telah dikembangkan terdiri dari 25 item mencangkup 3 indikator. Misalnya dalam menelaah atau meneliti pemanfaatan gaya gesek, gaya gravitasi dan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari, meneliti hubungan antara energi, gaya dan gerak, serta merumuskan pemecahan masalah yang berkaitan dengan gaya gravitasi, gaya gesekan dan gaya magnet. Kemudian ketiga indikator tersebut dijabarkan menjadi 25 indikator yang berbentuk tes yang menggabungkan dengan keterampilan berpikir.
Dalam instrumen pilihan ganda dua tingkat menggunakan konten uji validitas oleh delapan validator yang terdiri dari lima Dosen di Sekolah Dasar Program Studi Pendidikan Guru dan tiga orang guru yang telah berpengalaman lebih dari sepuluh tahun dari pengalaman mengajar.
Dan menggunakan prosedur validitas rumus V Aiken dalam menghitung keabsahan isi berdsarkan hasil penilaian validator pada setiap item. Pada tabel koefisien validitas dengan 8 validator dan 4 skala penilaian, item dikatakan valid jika koefisien validitasnya 0,75. Hasil tes di Tabel 2 menunjukkan 17 item yang valid tanpa memerlukan revisi sedangkan 8 item valid setelahnya revisi.
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa instrumen TTMCT dianggap layak oleh guru senior dan pengguna untuk mengatur keteraturan berpikir pada konsep gaya, gerak dan energi di sekolah dasar. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa hasil pengembangan yang layak TTMCT adalah 25 item, memiliki baik validitas isi, reliabilitas “sangat tinggi”, tingkat kesukaran “cukup sulit”, dan kekuatan perbedaan “sangat baik”. TTMCT berlaku untuk SD Indonesia dengan kriteria tinggi dan sedang.
Dapat disimpulkan pada penelitian ini membutuhkan bimbingan dan pengembangan. Praktik pembelajaran di Sekolah Dasar Indonesia, baik siswa maupun guru masih belum terbiasa menggunakan penilaian test pilihan ganda dua tingkat (TTMCT). Apabila ada pelaksanaan test dengan penggunalan pilihan ganda dua tingkat (TTMCT), maka perlu dipersiapkan dengan baik dari tahap penyusunan perencanaan pembelajaran, indikator pembelajaran dan indikator penilaian. Pemilihan model, dan metode pembelajaran, serta penilaian autentik formatif yang berlaku untuk merangsang kemampuan berfikir siswa. *