Dr Teguh Herlambang – Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Teknologi Digital (FEBTD)

DI dunia industri militer saat ini, banyak negara yang telah menyiapkan persenjataannya baik di udara, laut maupun darat. Kita sudah mengetahui bahwa negara kita adalah negara kepulauan sehingga perlu mempersiapkan wahana untuk sistem pertahanan.

Salah satu sistem pertahanan yang sangat diperlukan adalah sistem pertahanan bawah laut. Contoh dari Sistem pertahanan dan keamanan adalah kapal selam tanpa awak atau bahasa umumnya yaitu Autonomous Underwater Vehicle (AUV) dan pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehivle (UAV).

Kebutuhan NKRI akan teknologi yang aplikatif dan multifungsi pada pengembangan kapal selam dan pesawat tanpa awak menjadi suatu hal yang penting mengingat perkembangan teknologi nirawak/tanpa awak tengah mengalami modernisasi fungsi kearah Alat Utama Sistem Senjata (ALUTSISTA) yang diaplikasikan sebagai teknologi mata-mata maupun senjata otomatis.

Memperhatikan kegunaan dan manfaat dari kapal selam dan pesawat tanpa awak, maka negara kita sangat perlu mengembangkannya.

AUV pertama kali dibuat oleh Applied Phyics Laboratory (APL) di University of Washington,USA, pada akhir 1950-an karena kebutuhan untuk mendapatkan data oseanografi.

Kemudian perkembangan AUV dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu pada tahap pertama tahun 1970an, dilakukan penyelidikan awal kegunaan sistem AUV, pada tahap kedua 1970 – 1980 dibangun pengembangan teknologi dan eksperimen AUV, pada tahap ketiga 1980 – 1990 dilakukan percobaan dengan menggunakan prototipe, pada tahap keempat 1990 – 2000 pengembangan AUV berbasis TIK.

Sejak 2000, AUV telah berkembang menjadi produk komersil. Sehingga untuk mendukung kemandirian bangsa dalam hal pemenuhan alat sistem pertahanan seharusnya kita dapat memproduksi kapal selam tanpa awak dengan berbagai spesifikasi.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa 

Dalam sebuah kapal selam tanpa awak memerlukan sebuat perangkat lunak seperti artificial intelligence (AI) yaitu salah satunya adalah sistem navigasi, panduan dan kendali. Apa sih itu sistem navigasi, panduan dan kendali ?,

Sistem navigasi itu sendiri merupakan koordinasi dari planning, sensing, dan pengendalian dalam melalui lintasan dari posisi awal hingga ke target tanpa terjadi tabrakan atau mampu menghindari rintangan yang ada.

Berdasar pada posisi AUV, sistem panduan menghasilkan lintasan yang harus dilewati oleh AUV yang didapatkan dari sistem AUV, Selanjutnya sistem kendali mengatur gerak AUV agar tetap stabil baik dalam kondisi menyelam maupun mengikuti lintasan yang diinginkan.

Dalam beberapa dekade terakhir, implementasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence, AI) telah membawa perubahan besar dalam pengembangan, penggunaan, dan efektivitas AUV dan UAV. AI memberikan kemampuan kepada kedua platform ini untuk beroperasi secara mandiri, mendeteksi ancaman, dan merespons situasi yang berkembang secara cepat dan akurat.

Beberapa alasan utama mengapa AI telah menjadi komponen kunci dalam pengembangan AUV dan UAV sebagai ALUTSISTA yaitu peningkatan efisiensi operasi, peningkatan kemampuan pendeteksian, kemampuan adaptasi, dan kemampuan mengurangi resiko.

Tidak hanya AUV, pesawat tanpa awak juga dapat diterapkan artificial intelligence atau kecerdasan buatan berupa sistem navigation guidance control system. Penerapan ini dilakukan agar mengurangi resiko korban jikalau ada musuh menyerang dikarenakan AUV dan UAV tanpa awak dan bisa dikendalikan dari darat.

AUV dan UAV bisa saling terintegrasi untuk saling mendukung dalam system pertahanan dan keamanan negara, dimana AUV menjaga daerah laut dan UAV menjaga kawasan udara, dan AUV dan UAV dapat saling mentransfer data bilamana ada musuh yang dapat mengancam keaman negara.

Selain UAV dan AUV, ada system robot serangga yang dapat membantu system pertahanan dan system mata-mata bagi dunia militer. Robot serangga pun dapat diawasi dari kejauhan dengan radius jarak tertentu untuk menjaga keakuratan data yang diambil oleh robot serangga.

Robot serangga ini sebuah robot berkemampuan melakukan fungsi pemantauan lingkungan dan target yang akan diselidiki. Dengan adanya pengembangan AI pada system robot serangga ini dapat memberikan keakurasian lebih tinggi dalam melaksanakan tugasnya.

Dengan adanya pengembangan artificial intelligence ini, maka kemandirian sistem pertahanan dan keamanan negara dapat tercipta dengan baik, sehingga dapat mewujudkan sistem pertahanan dan keamanan yang solid bagi Bangsa Indonesia baik di darat, laut dan udara. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry