Oleh: Subadianto*

Sebagai pengemban amanah harus punya keteguhan sikap dalam menghadapi berbagai cobaan dan tantangan yang ada, karena itu adalah sunnatullah dalam perjalanan mengemban amanah. Salah satu karakter yang harus dimiliki adalah paling teguh sikapnya. Tidak tergoda, tidak terprovokasi, tidak berhenti apalagi mundur.

Berlapang dada terhadap kritikan, bahkan terhadap aneka ragam cemoohan. Aneka ragam fitnah. Dijadikan semua itu bahan-bahan untuk instropeksi, untuk mawas diri, untuk memperbaiki. Tenang menghadapi cemoohan, menghadapi caci maki. Menghadapi ancaman-ancaman. Komunikasi kita dengan orang, termasuk dengan yang mencaci-maki pun tidak patah arang. Setiap saat kita tetap bisa menyambung silaturrahim. Setiap saat kemungkinan ta’awun. Setiap saat terbuka kerjasama. Nggak ada kita mutung-mutungan.

pengemban amanah sadar bahwa beban ada di punggungnya. Dalam kesulitan itulah terkandung kemudahan. Para pengemban amanah terus aktif sampai menemukan kemudahan dalam kesulitan. Untuk menemukan kenikmatan dalam ancaman. Tidak berhenti oleh situasi apapun, oleh ancaman apapun. Lapang dada menjadi bekalan para pengemban amanah dalam segala situasi sehingga kita bisa terus bekerja untuk kemaslahatan bangsa.

Negeri tercinta ini adalah anugerah Allah kepada kita. Apalagi tanah air kita, yang indah permai, mengandung banyak resources. Yang bangsa-bangsa lain ngiri, ingin ikut menikmatinya. Bahkan kadang-kadang berkonspirasi untuk merebutnya, atau memanfaatkannya, tanpa melihat hak-hak dari pemilik sah dari bumi pertiwi Indonesia ini. Para pengemban amanah di garis terdepan bagi kepentingan-kepentingan bersama secara nasional. Kita tidak ingin merusak negara ini, karena ini adalah negara karunia Allah.

*Ketua Fraksi PAS DPRD Kab. Trenggalek
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry