
JOMBANG | duta.co — Kepengurusan baru Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah (JATMAN) PCNU Jombang resmi terbentuk dalam Musyawarah Daerah (Musda) yang digelar di Kantor PCNU Jombang, Sabtu (24/5/2025). Dalam forum tersebut, dua tokoh sentral dari pesantren besar di Jombang ditetapkan sebagai pemimpin JATMAN untuk periode 2025–2029.
KH. Abd Kholiq Hasan, Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras, dipilih sebagai Rois JATMAN. Sementara itu, KH. Hamid Bisri dari Pondok Pesantren Njoso Peterongan dipercaya sebagai Mundzir. Keduanya merupakan figur ulama kharismatik yang dikenal luas dalam dunia thariqah dan pendidikan Islam di Jombang dan sekitarnya.
Musda JATMAN dihadiri oleh seluruh perwakilan pengurus Ghusniyah tingkat kecamatan se-Kabupaten Jombang. Proses pemilihan berjalan dengan musyawarah mufakat. Kehadiran para tokoh dan perwakilan tersebut menunjukkan semangat kebersamaan dalam membangun organisasi keagamaan yang lebih kokoh dan berdaya guna.
Dalam sambutannya, KH. Abd Kholiq menyampaikan bahwa amanah sebagai Rois JATMAN merupakan tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan ikhlas dan penuh dedikasi. Ia berharap, kepengurusan yang baru dapat memperkuat peran JATMAN sebagai wadah pembinaan spiritual kader Nahdlatul Ulama yang berpijak pada nilai-nilai tasawuf dan thariqah yang mu’tabarah.
“Ini amanah besar. Kami berharap JATMAN semakin mampu membina kader spiritual NU dan menjawab tantangan zaman dengan pendekatan yang bijak dan rahmatan lil ‘alamin,” ujarnya.
Senada dengan itu, KH. Hamid Bisri menyatakan komitmennya untuk menjadikan JATMAN sebagai ruang dakwah dan penguatan nilai-nilai ruhaniyah di tengah arus modernitas yang kian deras. Ia menegaskan bahwa keberadaan thariqah bukan sekadar tradisi, tetapi juga jalan spiritual yang relevan untuk membentuk pribadi muslim yang kokoh, santun, dan berpikiran terbuka.
Ketua fasilitator Musda, Abdul Hamid Hamdan, menjelaskan bahwa kepengurusan ini sekaligus melengkapi struktur badan otonom (banom) di bawah PCNU Jombang. Selain itu, pembentukan ini juga merupakan bagian dari instruksi langsung dari PWNU Jawa Timur dalam rangka memperkuat kelembagaan JATMAN di tingkat kabupaten.
“Dengan formasi baru ini, kami yakin JATMAN akan menjadi lebih aktif, kontributif, dan mampu menjangkau masyarakat secara lebih luas. Sinergi antara dua tokoh besar ini adalah kekuatan tersendiri bagi pergerakan thariqah di Jombang,” ungkapnya.
JATMAN merupakan salah satu banom NU yang berfokus pada pelestarian dan pengembangan thariqah mu’tabarah, yakni aliran tasawuf yang memiliki sanad keilmuan yang jelas dan sesuai dengan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah. Di tengah dinamika sosial dan tantangan spiritual masyarakat, JATMAN diharapkan dapat terus menebar nilai-nilai kasih sayang, akhlak, dan keseimbangan batin.
Dengan terbentuknya kepengurusan baru ini, JATMAN PCNU Jombang siap melanjutkan program-program pembinaan dan pengembangan spiritual di berbagai tingkatan, serta mempererat koordinasi dengan pondok-pondok pesantren dan majelis dzikir thariqah yang ada di wilayah Jombang. (din)