H Solahudin Ali bersama jajaran Pengurus Wilayah Ansor Jawa Tengah dan Pengurus Cabang Ansor Kendal menjenguk KH Zaenuri dan menantunya Agus Nurus Sakban, korban pembacokan, yang sedang dirawat di RSUD Tugurejo, Semarang, Minggu Malam (18/3/2018) (DUTA.CO/IST)

SEMARANG | duta.co – Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah mendesak pihak kepolisian mengusut tuntas kasus penganiayaan dengan korban salah seorang tokoh NU di Kendal berdasarkan fakta-fakta di lapangan.

H Solahudin Aly, Ketua PW Ansor Jawa Tengah, mengatakan pihaknya menemukan beberapa kejanggalan terkait motif pelaku yang dari hasil sementara penyidikan pihak kepolisian dilatarbelakangi modus perampokan. Menurutnya berdasarkan fakta di lapangan tidak ditemukan indikasi yang mendukung kesimpulan tersebut.

“Pertama, pelaku tiba-tiba mendatangi rumah korban dan mengarah ke mobil yang ditumpangi korban.  Kedua, tidak ada percakapan antara pelaku dengan korban, dan pelaku sekonyong-konyong menyabetkan golok ke arah korban. Ketiga, pelaku sama sekali tidak berusaha merebut tas istri korban yang sama-sama berada di lokasi kejadian dan pelaku tidak melukai saksi-saksi perempuan yang berusaha menghentikannya. Keempat, jika memang pelaku berniat menjambret, mestinya dia sudah menyiapkan kendaraan atau tumpangan untuk melarikan diri,” terangnya, hari ini (19/3/2018).

Selain itu, Gus Solah juga menemukan fakta lain. Pagi hari sebelum kejadian, pelaku sempat menyampaikan niatnya kepada salah seorang warga. Dikatakan oleh pelaku, bahwa dia ingin membunuh seseorang, tapi siapa orang itu tidak disebutkan oleh pelaku.

Berdasarkan temuan tersebut, Gus Sholah mendesak pihak kepolisian untuk mengungkapnya secara tuntas dan tidak menyederhanakan isu yang malah tidak mendukung dengan fakta yang sebenarnya.

“Berdasarkan nformasi yang kami kumpulkan dari tim PC Ansor Kendal dan bertemu langsung dengan saksi kunci dari pihak keluarga korban, kami menemukan ada indikasi tindakan pelaku sudah direncanakan, entah oleh pelaku sendiri ataukah ada pihak lain yang menyuruhnya,” imbuh Gus Sholah.

PR Polisi

Ketika dimintai tanggapan peristiwa di Kendal yang dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa serupa di daerah lain di tanah air yang marak akhir-akhir ini, Gus Sholah tidak menyalahkan anggapan yang berkembang di masyarakat.

Menurutnya, isu yang berkembang di masyarakat itu timbul dari rangkaian-rangkaian peristiwa yang identik, membuat siapa saja dapat dengan mudah membuat kesimpulan bahwa kasus tersebut diorganisir oleh pihak tertentu. Sebaliknya, anggapan-anggapan tersebut bisa dipatahkan jika polisi berhasil mengusutnya secara tuntas.

“Bagamana mungkin orang-orang gila atau gangguan jiwa itu bisa menggunakan senjata tajam dan melakukan operasi targetnya memilih-milih calon korbannya? Pertanyaan ini seharusnya menjadi petunjuk bagi kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut lebih mendalam. Belajar dari kasus-kasus sebelumnya, kami yakin polisi bisa mengungkap kasus di Kendal ini dengan baik,” terangnya.

Mengenai tindak lanjut dari PW Ansor dalam mengawal kasus ini, Gus Sholah telah menginstruksikan kepada PC Ansor Kendal agar tim khusus yang telah dibentuk dapat terus menggali informasi lanjutan dan sekaligus mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan.

Selain itu, pihaknya telah menginstruksikan kepada para kader Ansor dan Banser di Jawa Tengah di semua tingkatan untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap berbagai bentuk gangguan keamanan, terutama gangguan yang mengancam kiai-kiai NU atau tokoh masyarakat.

Sebagaimana diberitakan, hasil sementara dari penyidikan tim Polres Kendal motif pelaku mengarah ke usaha percobaan perampasan. AKBP Adiwijaya, Kapolres Kendal, mengatakan, pelaku yang sehari-hari berprofesi sebagai pengamen, pada mulanya berniat merampas tas istri korban. Untuk melancarkan niatnya itu, pelaku lebih dulu melukai korban.

Keterangan tersebut dikuatkan oleh pelaku yang mengaku sejak tiga hari terakhir tidak punya uang. Karena itu pelaku mengaku bingung dan stress, dan ketika melintas di depan rumahnya dia melihat istri korban membawa tas.

Informasi terkini kasus tersebut saat ini tengah dilakukan penyidikan oleh tim Polda Jawa Tengah. Beberapa kali tim penyidik dari Polda Jateng menemui pihak keluarga korban yang sedang menunggui korban dirawat di RS Tugurejo Semarang. (rkz)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry