Kanjeng Dimas saat dibawa ke Polda. (FT/KBT)

PROBOLINGGO | duta.co – Dimas Kanjeng Taat Pribadi akan divonis hakim terkait kasus penipuan di PN Kabupaten Probolinggo, Kamis (24/8/2017) besok. Kanjeng dituntut empat tahun penjara.

Namun, M. Sholeh, pengacara Kanjeng, meyakini hakim tak berani membebaskan Kanjeng.

“Saya tidak yakin hakim punya keberanian memutus bebas Dimas Kanjeng berdasarkan fakta persidangan. Karena, hakim sudah dipengaruhi opini bahwa klien saya melakukan pembunuhan dan penipuan. Mau tidak mau, tuntutan jaksa akan diamini hakim,” kata Sholeh kepada duta.co via ponsel, Rabu (23/8/2017).

Ditanya kesiapan Kanjeng menghadapi vonis, Sholeh mengungkapkan Kanjeng siap menghadiri sidang. Secara kesehatan siap, secara psikologi Kanjeng juga siap.

“Kemudian, apakah putusan besok akan melegakan pihak kita atau tidak, saya tidak tahu. Saya tidak menjamin hakim punya keberanian memvonis Kanjeng bebas. Sebab, dalam fakta persidangan, Kanjeng tidak terbukti menerima uang hasil penipuan tersebut,” jelasnya.

Jika melihat fakta persidangan, lanjut Sholeh, penipuan justru dilakukan oleh Sultan Padepokan bernama Ismail Hidayah dan istrinya, Bibi Rasemjem. Hal itu dibuktikan dengan penyerahan uang dan penjualan jimat dalam persidangan.

“Tapi Jaksa Penuntut Umum (JPU) justru meyakini upaya penipuan dilakukan Kanjeng, hingga dituntut empat tahun penjara. Berapapun vonis hakim besok atas Kanjeng, setahun, dua tahun atau tiga tahun, saya tetap menyarankan banding,” tutupnya. .

Diberitakan sebelumnya, Taat Pribadi dituntut hukuman empat tahun penjara oleh jaksa dalam kasus penipuan. Dalam pledoi, Dimas Kanjeng mempertanyakan keputusan JPU yang tidak menjerat Bibi Rasemjem, istri Ismail Hidayah (mantan pengikut Dimas).

“Padahal Bibi Rasenjam dan almarhum Ismail Hidayah lah yang menarik dan menerima uang dari korban, tapi dia kok bebas?” kata Dimas Kanjeng dalam sidang terkait kasus penipuan di Pengadilan Negeri Kraksaan Kabupaten Probolinggo, Senin (21/8/2017). (afa)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry