MENSOS Khofifah bersama penerima bantuan program PKH.

GRESIK | duta.co – Penyaluran bantuan progam keluarga harapan (PKH) dari Pos Indonesia ke ATM bank sedikit mengalami kendala di Kabupaten Gresik. Pasalnya, banyak di antara penerima manfaat PKH masih gaptek atau gagap teknologi. Akibatnya para penerima manfaat merasa kesulitan untuk mengambil jatah bantuan dari Kementerian Sosial itu.

Koordinator PKH Gresik Lestari Widodo mengakui banyak penerima manfaat yang belum paham ATM. Sebanyak 30.629 penerima manfaat, 40 persennya tidak paham sama sekali. Faktornya, persoalan pendidikan, umur dan mereka tidak pernah memiliki ATM sebelumnya.

“Penyebab lain faktor umur dan pendidikan, mereka sebelumnya belum pernah berurusan dengan pengambilan uang di ATM,” ungkapnya, Sabtu 9/12/2017.

Widodo juga bercerita, tidak paham cara pengambilan uang bantuan itu membuat mereka menggantungkan pada orang lain. Semisal pada ketua kelompok, atau pada orang di lingkungannya. Hal itu bisa dianggap penyaluran tidak turun semestinya. “Kemarin ada yang lapor, anaknya penerima manfaat protes kalau ATM milik ibunya dibawa ketua kelompok. Namun persoalan itu sudah diselesaikan,” jelasnya.

Ditegaskan Widodo, sesuai aturan penerima manfaat tidak boleh mewakilkan kepada orang lain dalam hal pengambilan bantuan. Sebab untuk diwakilkan ada beberapa syarat yang harus dilalui. Semisal ada penerima manfaat yang meninggal, itu pun harus ada surat keterangan yang menyatakan kalau pewaris berhak mengambilnya.

Ditambahakan, untuk menghindari tindakan yang tidak diinginkan, diharapkan setiap penerima manfaat untuk belajar cara mengambil penyaluran melalui ATM. “Ini pekerjaan pendamping yang belum terselesaikan, makanya diharapkan para pendamping di lapangan mampu mengedukasi para penerima manfaat cara mengambil bantuan dengan mandiri,” ujarnya.

Diketahui, bantauan dari progam PKH sendiri, setiap penerima manfaat mendapatkan Rp 1. 890.000. Dalam satu tahun penyaluran dibagi menjadi empat tahap. Tiga tahap, masing-masing berjumlah Rp 500 ribu, satu tahap lagi berjumlah Rp 390 ribu. Sedangkan total bantuan yang didapatkan dari Kemensos untuk Kabupaten Gresik sebesar Rp 6.225.180 miliar. (gus/sal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry