Sejumlah Tim SAR BPBD Tuban dan Petugas Kepolisian serta dibantu warga turut melakukan evakuasi jasad korban yang mengapung disungai Kedung Bantal Dusun Bangolan, Desa Sumurjalak, Kecamatan Plumpang, Tuban. (DUTA.CO/Syaiful Adam)

TUBAN | duta.co — Sejumlah warga yang tinggal di sekitar hutan Petak 59 Resort Polisi Hutan (RPH) Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Plumpang, Kabupaten Tuban digegerkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki.

Mayat tanpa identitas tersebut ditemukan mengambang di bantaran Sungai Kedung Bantal Dusun Bangolan, Desa Sumurjalak, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban.

Dari informasi yang dihimpun duta.co, penemuan mayat berkaos putih ini sulit dikenali, karena sudah dalam keadaan membusuk. Mayat itu pertama kali ditemukan oleh pemuda Desa Kesamben, Plumpang, Tuban, saat hendak memancing ikan di sungai tersebut, sekira jam 17.00 WIB senin (2/4/2018). Mengetahui adanya mayat, dirinya langsung melaporkan ke warga sekitar dan langsung melapor ke Mapolesk Plumpang.

Karena sulitnya akses jalan dan tanpa penerangan menuju lokasi kejadian, jasad korban baru bisa dievakuasi sehari setelah korban ditemukan, dengan bantuan tim Search and Rescue (SAR) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban.

Diketahui, untuk menuju lokasi, di mana jasad laki-laki yang mengapung di sungai, akses tercepat dari pusat kabupaten, menyusuri Dusun Cumpleng, Desa Ngino, Kecamatan Semanding. Dan bisa melewati pertigaan Desa Sumurjalak, namun jalannya memutar cukup jauh.

“Tim vertical rescue BPBD Tuban diturunkan membantu kepolisian dalam mengevakuasi korban. Jasad korban sendiri baru bisa diangkat dari sungai sekitar pukul 11.30 WIB,” ujar Kepala BPBD Tuban, Joko Ludiono, saat dikonfirmasi awak media. Selasa (3/4/2018).

Di kesempatan yang sama, Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Iwan Hari Poerwanto, saat dikonfirmasi terkait penemuan mayat tanpa identitas tersebut mengaku masih menyelidiki kasus itu. Tim identifikasi yang diterjunkan juga sementara belum menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada mayat.

“Saat ini kita masih menyelidiki dan belum mengetahui pasti siapa mayat yang ditemukan ini. Identitasnya baru diketahui setelah autopsi di RSUD Koesma Tuban,” ujarnya.

Hasil olah TKP sementara, diduga sudah mengapung di sungai lebih dari tiga hari. Buktinya tubuh mayat melepuh, dan baunya menyengat. Diharapkan, bagi masyarakat sekitar untuk melapor jika kehilangan anggota keluarganya dalam beberapa hari terakhir. ”Ciri-ciri fisik mayat berpostur tinggi besar, dengan rambut gondrong,” terangnya.

Sementara itu, sejumlah warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian tersebut tidak ada yang mengenali korban, warga menduga yang meninggal tersebut adalah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Sepekan lalu, salah satu warga mengaku pernah melihat ODGJ memakai kaos merah, tapi mayat yang ditemukan berkaos putih.

“Tidak tahu mas kapan meninggalnya tapi kondisinya sudah tercium bau busuk,” ungkap Dasmi. Salah seorang warga Dusun Cumpleng, Desa Ngino, Kecamatan Semanding. (sad)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry