TEGANG – Suasana tegang terjadi Bandara Internasional Fort Lauderdale-Hollywood di negara bagian Florida, Amerika Serikat (AS). Seorang pria tiba-tiba membabi buta menembaki orang di sekitarnya. (FT/reuters)
TEGANG – Suasana tegang terjadi Bandara Internasional Fort Lauderdale-Hollywood di negara bagian Florida, Amerika Serikat (AS). Seorang pria tiba-tiba membabi buta menembaki orang di sekitarnya. (FT/reuters)

FLORIDA | duta.co – Florida kembali menjadi area was-was. Belum hilang ingatan kita tragedi penembakan yang menewaskan 50 orang lebih, kini aksi brutal itu kembali terjadi. Seorang pria menembaki orang-orang di sebuah karosel bagasi di Bandara Internasional Fort Lauderdale-Hollywood di negara bagian Florida, Amerika Serikat (AS). Kantor sheriff setempat mengatakan setidaknya ada 5 orang tewas dan 8 orang lainnya luka-luka dalam insiden itu.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (7/1/2017), seorang saksi menyampaikan pada MSNBC bahwa penembak itu adalah seorang pria berusia kira-kira 20 tahun. Akhirnya penembak tersebut ditembak polisi ketika berusaha untuk mengisi ulang peluru senjata.

Sekitar 90 menit setelah serangan, kepanikan terjadi lagi. Puluhan polisi tiba-tiba lari bolak-balik dengan membawa senjata otomatis dan berteriak mengatur para wisatawan.

“Turun, turun!,” begitu terdengar dari sebuah garasi parkir di seberang jalan terminal bandara. John Schlicher mengatakan kepada MSNBC, dia melihat langsung serangan itu. Ia menyebut ciri-ciri penembak yaitu ‘pria ramping’ yang ‘langsung menembaki kita’ sementara penumpang menunggu tas mereka datang dari karosel.

“Aku merebahkan kepala dan berdoa,” kata Schlicher yang mengatakan istrinya memberi pertolongan pertama kepada seseorang yang telah ditembak di kepala.

Serangan di Florida ini bukan yang terbaru dalam serangkaian penembakan massal yang pernah terjadi di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir. Aksi brutal pernah terjadi di sebuah kelab malam di Florida tepatnya di Club Blu, di Fort Myers.

Sebanyak dua orang tewas dan 16 lainnya terluka dalam penembakan tersebut. Peristiwa itu terjadi saat pesta remaja tengah diadakan di Club Blu.

Dua orang yang tewas diidentifikasi sebaga Stefan Strawder (18) dan Sean Archilles (14). Keduanya merupakan pemain basket di sekolah.

Belum lagi kebrutalan di sebuah kelab malam gay Florida akhir tahun kemarin. Sedikitnya 50 orang tewas. “Dengan kesedihan mendalam yang juga saya alami, ada korban 50, bukan 20 orang,” kata Wali Kota Buddy Dyer dalam jumla pers yang digelar beberapa jam setelah peristiwa itu.

“Karena skala kejahatan ini, saya telah meminta gubernur negara bagian untuk menyatakan keadaan darurat. Kami juga menetapkan keadaan darurat di kota Orlando sehingga kami dapat mengerahkan sumber daya tambahan untuk mengatasi dampak peristiwa ini,” jelasnya.

Ia juga menyebut situasi yang terjadi setelah penembakan di kelab malam Pulse. Darah berceceran dimana-mana. Selain 50 korban tewas, menurutnya, terdapat 53 orang yang mendapat perawatan di rumah sakit dengan berbagai luka.

Pria yang oleh polisi disebut sebagai pelaku penembakan adalah Omar Mateen, yang tewas dalam aksi tembak menembak setelah menyandera sejumlah orang. Penembakan itu tercatat sebagai penembakan terburuk dalam sejarah Amerika Serikat belakangan ini. Polisi menuduhnya sebagai aksi terorisme. Tetapi yang jelas menurut istrinya, Omar Mateen adalah pria tak waras. (dtc,rtr)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry