
Dosen S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP
PENDIDIKAN merupakan salah satu aspek fundamental dalam kehidupan manusia yang terus berkembang seiring dengan perubahan zaman. Sejak dahulu, para filsuf dan ilmuwan telah mengembangkan berbagai teori yang menjadi dasar bagi praktik pendidikan modern.
Mulai dari konsep pedagogi dan andragogi dalam teori pendidikan, teori perkembangan anak yang dikembangkan oleh Piaget, Vygotsky, dan Erikson, hingga teori pembelajaran yang mencakup konstruktivisme, behaviorisme, dan kognitivisme, semuanya memiliki peran penting dalam membentuk sistem pendidikan saat ini.
Melalui kemajuan teknologi, dunia pendidikan semakin bertransformasi, menuntut integrasi teori-teori tersebut dengan metode dan alat digital yang lebih inovatif. Teknologi pendidikan telah menjadi jembatan dalam mempertemukan berbagai pendekatan ini, memungkinkan pembelajaran menjadi lebih fleksibel, personal, dan efektif.
Artikel ini akan membahas bagaimana teori-teori pendidikan, perkembangan anak, dan pembelajaran berperan dalam membentuk sistem pendidikan modern, serta bagaimana penerapan teknologi dapat meningkatkan efektivitas proses pembelajaran.
Teori Pendidikan: Pedagogi, Andragogi, dan Teknologi Pendidikan
Teori pendidikan menjadi landasan bagi pendekatan dalam mengajar dan belajar. Tiga konsep utama yang mendasari teori pendidikan modern adalah pedagogi, andragogi, dan teknologi pendidikan.
1. Pedagogi: Model Tradisional dalam Pengajaran Anak
Pedagogi berasal dari bahasa Yunani paidagogos, yang berarti “pendamping anak”. Dalam konteks pendidikan, pedagogi merujuk pada pendekatan dalam mengajar anak-anak yang bersifat terstruktur dan berorientasi pada guru sebagai pusat pembelajaran.
Menurut Knowles (1980), pedagogi memiliki beberapa ciri utama:
(a). Guru sebagai sumber utama pengetahuan.
(b).Materi pembelajaran ditentukan oleh kurikulum.
(c). Pembelajaran berlangsung dalam lingkungan yang terstruktur dan formal.
(d). Evaluasi dilakukan berdasarkan pencapaian akademik yang ditetapkan sebelumnya.
Pendekatan pedagogis masih menjadi dasar dalam sistem pendidikan formal, khususnya di tingkat pendidikan dasar dan menengah. Namun, dengan munculnya metode pembelajaran yang lebih interaktif, pendekatan ini telah berkembang untuk mengakomodasi kebutuhan siswa yang lebih beragam.
2. Andragogi: Pembelajaran untuk Orang Dewasa
Berbeda dengan pedagogi, andragogi lebih berfokus pada pembelajaran orang dewasa yang menekankan pada pengalaman dan kebutuhan individu. Malcolm Knowles (1984) menyatakan bahwa orang dewasa belajar lebih efektif ketika mereka:
(a). Memiliki motivasi internal untuk belajar.
(b). Dapat menghubungkan pembelajaran dengan pengalaman hidup mereka.
(c). Memiliki keterlibatan aktif dalam menentukan tujuan pembelajaran.
(d). Belajar untuk memecahkan masalah yang relevan dengan kehidupan mereka.
Pendekatan andragogi banyak diterapkan dalam pendidikan tinggi, pelatihan kerja, dan kursus profesional. Dengan kemajuan teknologi, pendidikan berbasis e-learning dan kursus daring semakin mendukung pendekatan ini, memungkinkan orang dewasa untuk belajar secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan mereka.
3. Teknologi Pendidikan: Transformasi dalam Pembelajaran
Teknologi pendidikan telah membawa revolusi besar dalam cara pendidikan diberikan dan diterima. Menurut Bates (2015), teknologi memungkinkan pembelajaran menjadi lebih interaktif dan fleksibel melalui berbagai alat seperti:
(a). Learning Management System (LMS), seperti Moodle dan Google Classroom, yang membantu dalam mengatur proses pembelajaran daring.
(b). Aplikasi edukasi, seperti Duolingo dan Khan Academy, yang menyediakan pembelajaran berbasis game dan video interaktif.
(c). Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) yang memungkinkan pengalaman belajar yang lebih mendalam.
Teknologi juga mendukung pembelajaran berbasis individual, di mana siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya mereka sendiri. Dengan demikian, integrasi teknologi dalam pendidikan semakin memperkuat penerapan teori pedagogi dan andragogi dalam dunia pendidikan modern. (*/bersambung)