FISKAL: Kakanwil DJpb Jatim, Taukhid (kiri) saat menyampaikan Perkembangan Implementasi Kebijakan Fiskal Pemerintah di Wilayah Jawa Timur, Jumat (10/9/2021) secara daring. Duta/Imam

SURABAYA | duta.co – Pendapatan Negara hingga 31 Agustus 2021 mencapai Rp123,79 triliun, tumbuh positif secara nominal sebesar 15,47 persen dibandingkan realisasi periode yang sama Tahun Anggaran Yang Lalu (TAYL) sebesar  Rp 107,21 triliun.

Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jawa Timur, Taukhid saat  menyampaikan informasi tentang Perkembangan Implementasi Kebijakan Fiskal Pemerintah di Wilayah Jawa Timur, untuk periode Agustus 2021, Jumat (10/9/2021).

“Realisasi Belanja Negara sampai 31 Agustus 2021 mencapai Rp77,74 triliun atau 63,62 persen dari pagu alokasi sebesar Rp122,20 triliun,” ungkap Taukhid di depan wartawan dalam acara yang digelar secara online ini.

Dalam kesempatan ini, Taukhid menjelaskan, selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di bulan Agustus, pihaknya tetap menyalurkan dana BOS reguler mencapai Rp 4,46 triliun. Dengan rincian tahap I untuk 27.590 sekolah (5.362.773 siswa) dan Tahap II 25.575 sekolah (5.280.223 siswa).

Sama dengan Dana BOS, DJPb Jatim juga menyalurkan dana desa selama Agustsus. “Realisasi penyaluran Dana Desa sampai 31 Agustus 2021 mencapai 68,94 persen atau Rp5,28 triliun dari pagu alokasi yang ditetapkan Rp7,65 triliun,” jelas Taukhid.

Selain itu,  juga ada Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa. “Realisasi BLT Dana Desa sampai dengan 31 Agustus 2021 telah disalurkan sebesar Rp1,47 triliun atau 71,69 peesen dari proyeksi BLT Tahun 2021,” ucapnya.

Sementara untuk realisasi Kredit Program hingga 31 Agustus, menurut Taukhid,  sebesar Rp30,34 triliun kepada 1.014.852 debitur.

“Jumlah debitur tumbuh 58,58% dan jumlah penyaluran tumbuh 47,90 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020,” urainya.

Penyaluran Kredit Program dibagi dua. “Penyaluran KUR sebesar Rp29,95 triliun untuk 905.845 debitur dan UMi sebesar Rp385,59 miliar untuk 109.107 debitur,” tegasnya lagi.

Hanya saja, selama bulan Agustus ini, realissi Pendapatan Negara di Jawa Timur mencapai Rp18,86 Triliun atau 6,82 persen dari target Tahun 2021.

“Kinerja pendapatan tersebut turun jika dibandingkan bulan Juli 2021 yang mencapai Rp14,01 triliun. Sepanjang tahun 2021, realisasi bulan Agustus 2021 merupakan realisasi terendah kedua setelah bulan Januari 2021,” terang Taukhid.

Dalam kesempatan ini, dia menjelaskan, bahwa daya beli masyarakat Jawa Timur cenderung stabil. Karena banyak program bantuan dari pemerintah selain stimulis bantuan yang disalurkan oleh DJPb.

“Seperti misalnya bantuan Program Keluarga Harapan atau PKH, ini anggarannya dari Kementerian Sosial, bukan dari kami (DJPb). Dan masih beberapa bantuan lainnya. Ini yang menyebabka daya beli masyarakat Jawa Timur cenderung stabil meski di masa pandemi,” tandasnya. imm