SURABAYA | duta.co – Jelang lebaran, sejumlah harga bahan pokok di pasaran mulai stabil. Namun ada juga yang mengalami anjlok seperti harga cabai rawit.
Hal ini membuat Pemprov Jatim waspada, dan memberikan penanganan khusus untuk cabai rawit. “cabe rawit kita akan berusaha mengangkat (harganya),” kata Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, usai menghadiri pasar murah di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Surabaya, Kamis (23/5/2019).
Pemprov telah mengumpulkan beberapa industri besar untuk turut melakukan penyerapan cabai yang stoknya sedang melimpah. Hal ini diharapkan bisa menyetabilkan harga di pasaran.
“Meski begikti harus hati-hati. Karena ada pola tertentu di bulan Juni (bertepatan dengan lebaran). Jangan sampai stok habis terlalu dini. Sehingga mengakibatkan lonjakan harga,” tegasnya.
Menurutnya ada 3 komoditi yang pada bulan Juni mengikuti pola tertentu itu. Yakni bawang putih, bawang merah dan cabai.
“Jangan sampai last minute ada lonjakan harga,” terang mantan Bupati Trenggalek ini.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim Drajat Irawan menegaskan jika pasar murah ini sebagai salah satu upaya pemerintah untuk menyetabilkan harga sembako jelang lebaran. Agenda serupa juga dilaksanakan serentak di 38 kabupaten/kota se Jatim.
Di Disperindag Jatim dibuka 50 stand yang terdiri dari zona makanan dan minuman, Pakaian, kebutuhan pokok hingga kuliner. Stand ini didisi oleh sejumlah perusahaan besar, pelaku Industri Kecil Menengah hingga stand dari dinas kabupaten/kota.
Selain itu juga dijual gula murah dengan harga Rp 10.000/kg. Sedangkan di tempat ini juga dijual bawang putih seharga Rp 18.000/kg. “Harga ini lebih murah dibanding di pasaran. Bawang putih di pasar masih Rp 20.000an sedangkan stok gula disiapkan 2 ton,” terangnya.
Selain menyediakan kebutuhan pokok untuk lebaran, Disperindag Jatim juga bekerjasama dengan Bank Indonesia membuka stand penukaran uang baru. “Dalam dua hari disiapkan Rp 1 miliar lebih,” pungkasnya. zal
