SURABAYA | duta.co – Di tahun ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur akan memperluas lahan tanam kedelai. Dari lahan yang saat ini ada seluar 200 ribu hektar, akan ditambah menjadi 250 ribu hektar.
Untuk memenuhinya, Pemprov Jatim melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan akan bekerjasama dengan Perhutani dan Perkebunan. Hal itu untuk menggunakan lahan milik kedua instansi itu agar bisa ditanami kedelai.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Jawa Timur, Bagus Adhirasa mengatakan, sampai saat ini memang lahan tanam kedelai belum maksimal digarap. Dari 200 ribu lahan pertanian, baru 15 ribu hektar yang ditanami kedelai.
“Kalau maksimal ditanami kedelai, maka kami yakin produksi kedelai Jawa Timur ini sangat maksimal jumlahnya,” ujar Bagus kepada duta.co, Senin (29/1).
Dari 15 ribu hektar lahan yang ditanami kedelai, produksinya memang belum memuaskan. Pada 2016 lalu, produksi kedelai Jatim 274.317 ton ose (kedelai lepas dari kulitnya). Pada 2017 lalu, produksi mulai mengalami peningkatan sebesar 320 ribu ton ose. “Sementara pada tahun ini, produksi kami target 381.486 ton ose. Karenanya, kami tambah jumlah lahannya,” tandas Bagus.
Produksi kedelai Jatim sampai saat ini memang masih belum mencukupi untuk kebutuhan kedelai masyarakat di Jatim yang mencapai 450 ribu ton per tahun. “Kalau lahan sudah nambah, kita perkirakan satu hektar bisa menghasilkan 1,5 ton ose, maka produksi tahun ini produksi bisa melebihi kebutuhan. Kita bisa swasembada kedelai,” tandasnya.
Karenanya, kini dikatakan Bagus, pihaknya akan mendorong petani untuk bersemangat lagi menanam kedelai. Salah satunya dengan berusaha menaikkan harga jual kedelai di pasaran. Karena, sampai saat ini kedelai lokal masih kalah bersaing dengan kedelai impor yang harganya jauh lebih murah.
“Kita akan berupaya naikkan harga dengan masuk ke industri olahan. Kedelai lokal ini yang kualitasnya jauh lebih bagus dari impor, sebenarnya cukup diminati industri olahan. Dengan cara itu, diharapkan petani bisa tertarik menanam kedelai,” tuturnya. end