SURABAYA | duta.co  – Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengakui walau capaian angka pertumbuhan ekonomi dan kontribusi pendapatan domestik bruto daerah (PDRB) terhadap perekonomian nasional tergolong tinggi, tetapi kesenjangan ekonomi di wilayah utara dan selatan Jawa Timur masih menjadi tantangan yang harus segera diselesaikan.

Hal tersebut diungkapkan Perencana Ahli Muda Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur, Ari Basuki dalam Bisnis Indonesia Group Conference 2025 di Hotel Wyndham Surabaya City Centre, Senin (8/12/2025).

Ari menjelaskan, struktur ekonomi Jawa Timur itu ditopang oleh tiga sektor utama, industri, perdagangan, dan pertanian selama sepuluh tahun terakhir. Sektor industri berkontribusi pada perekonomian Jatim sekitar 30%, perdagangan sekitar 18%, dan pertanian sekitar 10-11% tiap tahunnya.

“Jika kita melihat persebaran industri di Jawa Timur, kontribusi industri masih didominasi oleh wilayah Gerbangkertasusila atau Surabaya sekitarnya, dan ini memang tantangan tersendiri bagi kami,” ungkap Ari di hadapan para pelaku industri dan pengamat ekonomi yang hadir.

Ari menjelaskan kondisi kesenjangan ekonomi di wilayah utara dan selatan Jawa Timur cukup terlihat, di mana wilayah utara Jawa Timur kontribusinya mencapai sekitar 50% terhadap perekonomian.

Namun, di wilayah selatan Jawa Timur terhitung hanya sebesar 20%. “Salah satu tantangan Jawa Timur adalah kesenjangan ekonomi antara utara dan selatan, utara itu di utara itu sekitar 50%, kemudian di wilayah selatan itu hanya 20%, sehingga kami kedepannya berupaya untuk meratakan ekonomi tidak hanya terpusat di utara,” tegasnya.

Dirinya menjelaskan, potensi untuk menggerakkan roda perekonomian di wilayah selatan Jawa Timur sebenarnya dapat bertumpu pada sektor pertanian. Apalagi, sebut Ari, dengan status yang disematkan pada Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional.

“Kita produksi terbesar dari padi, kemudian susu, daging, kedelai, dan lain-lain, dan untuk pertanian masih didominasi di wilayah Banyuwangi, Jember, dan Malang, dan ini kontribusi nya lebih dari 5%. Harapan kami seiring dengan peningkatan industri, pertanian juga masih tetap kami perhatikan,” terangnya.

Berbagai upaya dan kebijakan pun telah dilakukan Pemprov Jatim untuk meningkatkan potensi sektor pertanian untuk menggerek roda perekonomian di wilayah selatan Jawa Timur. Salah satunya adalah mengedukasi generasi muda untuk menjadi petani.

“Kita juga menumbuhkan minat petani muda untuk terjun di bidang pertanian karena memang selama ini secara tren, petani muda itu cukup cukup enggan untuk berkiprah di sektor pertanian,” ungkapnya.

Investasi Jawa Timur pada Januari sampai September pencapaiannya Rp105,1 triliun, di mana angka tersebut sudah mencapai 75% dari target yang sudah ditetapkan yakni sebesar Rp147 triliun. Ari juga menjelaskan, Jawa Timur memiliki 13 kawasan industri sebesar 4.649 hektare yang telah beroperasi, yang masih tersebar di Surabaya dan sekitarnya.

Dirinya menegaskan, Pemprov Jatim akan berupaya untuk mendukung pertumbuhan kawasan industri yang lainnya, salah satunya adalah rencana pembangunan kawasan industri Ngawi.

“Terutama yang terbaru ini ada usulan untuk kawasan industri Ngawi. Masih berproses memang tapi prosesnya Insyaallah sudah cukup progresif dan harapan kami dalam waktu dekat, kawasan industri ini dapat segera terealisasi,” bebernya.

Dalam rangka meningkatkan daya saing investasi dan memicu pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan Jatim, Ari menjelaskan pihaknya telah mempersiapkan penyediaan infrastruktur pendukung. Salah satunya adalah Jalan Lintas Selatan (Pansela), yang akan menghubungkan wilayah utara dan selatan Jawa Timur.

Ari membeberkan bahwa perkembangan rencana jalur non-tol strategis yang membentang di delapan kabupaten pesisir selatan, di antaranya Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi tersebut masih dalam tahapan pembebasan lahan oleh pemerintah di masing-masing daerah.

“Nanti yang membangun jalannya [pemerintah] pusat sehingga ada kolaborasi antara pusat dan daerah. Harapannya nanti lima tahun ke depan sudah terhubung dari Pacitan sampai dengan Banyuwangi,” pungkasnya. ril/bbs

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry