Asisten 2 Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Jatim, Fattah Yasin bersama Kadivre Bulog Jatim, Muhammad Hasyim. DUTA/endang
SURABAYA | duta.co – Pemerintah Provinsi Jawa Timur Jatim (Pemprov Jatim) menggelontorkan dana Rp 100 miliar pada 2018 ini yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk membantu petani. Dana itu akan menjadi dana bergulir dengan bunga enam persen per tahun yang akan disalurkan melalui Bank Jatim.
Asisten 2 Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Jatim, Fattah Yasin mengatakan dana itu nantinya akan diperuntukkan bagi para petani melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Gapoktan ini yang nantinya akan menerima dana. Namun dana itu yang utama harus dibelikan alat untuk menunjang produktivitas petani.  Seperti alat penggilingan, penjemuran gabah dan sejenisnya.
“Dibelikan alat, kalau tidak dibelikan tidak akan dicairkan. Nanti akan ada pendampingan dari kami agar dana itu jelas peruntukannya,” ujar Fattah Yasin.
Pembelian alat ini, dengan tujuan, petani tidak hanya menjual gabah kering. Karena dengan hanya menjual gabah kering, maka hasil yang didapat petani sangatlah minim apalagi, terkadang harganya sangat fluktuatif. Sehingga dengan adanya alat-alat itu, keuntungan petani bisa bertambah. Minimal bisa meningkat hingga 60 persen dari biasanya.
“Selama ini petani tidak tau harga beras dijual berapa. Karena yang dia tahu hanya menjual gabah keringnya. Kalau dengan adanya alat-alat bantu ini, petani bisa menjual dalam bentuk beras. Sehingga keuntungan bisa dia dapat lebih banyak,” jelasnya.
Dana ini memang tidak untuk semua Gapoktan. Yang diprioritaskan adalah petani dan Gapoktan yang ada di kawasan-kawasan yang indek pertaniannya cukup bagus. Minimal tiga kali tanam padi dalam satu tahun. Seperti di Malang, Ngawi, Nganjuk dan daerah lainnya. “Memang kita pilih, kalau tidak maka akan kurang manfaatnya,” tukasnya.
Program yang akan dievaluasi dalam tiga bulan ke depan ini, adalah program percontohan. Di mana Presiden Jokowi nantinya akan memantau secara langsung program ini. Jika ini berhasil, maka Presiden Jokowi akan mengalihkan subsidi pupuk yang bernilai Rp 6 triliun per tahun khusus petani di Jatim untuk disalurkan dengan program seperti ini.
“Ini grand design. Kita menjadi percontohan dan dipantau Presiden. Nanti dalam tiga bulan ke depan, Presiden Jokowi akan datang ke Jatim untuk melihat keberhasilan program ini. Maka ini perlu komitmen untuk menjalankannya. Dan kita bangga melakukannya,” tutur Fattah Yasin.
Sementara itu, Kadivre Bulog Jatim, Muhammad Hasyim mengatakan untuk program ini, Bulog Jatim dilibatkan untuk penyerapan hasil beras petani dan Gapoktan terutama yang sudah mendapatkan dana bergulir ini. “Berapapun produksinya akan kita tampung. Ini sudah komitmen bersama,” tukasnya. end
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry