Jajaran pejabat Rektorat Unusa didampingi Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) Mohammad Nuh berfoto bersama dengan Gubernur Jawa Timur Soekarwo usai penandatangan MoU di Kampus B, Jumat (23/3). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggandeng Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).  Kerja sama ini ditandai dengan penandatangaan  nota kesepahaman atau MoU pada Jumat (23/3) di kampus B Unusa.

Penandatangan yang dilakukan Gubernur Jawa Timur Soekarwo dengan Rektor Unusa, Prof. Achmad Jazidie, disaksikan Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) Mohammad Nuh serta jajaran rektorat dan kepala dinas terkait.

Penandatangani MoU ini menandai kerja sama pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya manusia kedua belah pihak sekaligus dalam rangka peningkatan sumberdaya manusia di lingkungan Pemprov Jatim.

Selain Gubernur, hadir dalam penandatanganan itu beberapa kepala dinas yang terkait dengan implementasi MoU. Dari Unusa selain rektor hadir untuk menyaksikan penandatangan itu, Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis), Mohammad Nuh.

Ketua Yarsis, Mohammad Nuh mengatakan untuk sampai ke tingkat penandatanganan MoU ada beberapa tahap yang telah dilalui antara Unusa dengan Pemprov Jatim. Sebagaimana umumnya berlaku, bahwa  sebuah kerja sama akan berjalan baik dan bisa terlaksana, manakala ada saling pengertian, saling memahami, dan saling menguntungkan.

“Kami berharap kerja sama ini tidak hanya akan meningkatkan hubungan baik antara Unusa dengan Pemprov Jatim, tapi juga dapat mendatangkan keuntungan bersama terutama dalam hal kontribusi Unusa pada pembangunan Jawa Timur,” katanya.

Nuh mengungkapkan, Unusa yang baru berusia lima tahun dan sudah mengantongi akreditasi B untuk lembaga ini ingin mencetak sumber daya manusia (SDM) yang handal. Terutama  SDM masa depan menyambut 100 tahun Nahdlatul Ulama (NU) yang akan jatuh pada 2026 dan 100 tahun Indonesia meredeka pada 2045.

“Kami ingin generasi NU itu ada dan handal. Sehingga  para pendiri NU, sesepuh NU bisa bangga  ada penerus NU untuk masa depan,” tandasnya.

Gubernur Jatim Soekarwo menegaskan, sinergi antara pemerintah provinsi dan perguruan tinggi dapat meningkatkan pembangunan di daerahnya. “Sinergi kedua belah pihak akan meningkatkan pembangunan di wilayah Jawa Timur khususnya tenaga sumber daya manusia di berbagai bidang,” ungkap Soekarwo.

Untuk itu, lanjut Gubernur, pihaknya menjalin kerja sama dengan berbagai universitas atau perguruan tinggi. Salah satunya adalah Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).

Rektor Unusa, Achmad Jazidie, mengatakan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menumbuhkan kolaborasi saling menguntungkan antara dua belah pihak.

“Kalangan kampus akan dapat menggunakan sumber daya yang ada di  Provinsi Jawa Timur sebagai bagian dari peningkatan kapasitas keilmuannya. Dengan kegiatan dalam koridor Tri Dharma perguruan tinggi, Provinsi Jawa Timur akan mendapat sokongan dari sisi akademik dalam pengembangan provinsinya,” kata Jazidie.

Jazidie menjelaskan bentuk kerja sama yang akan disasar antara lain kebutuhan dan kolaborasi sumber daya yang ada di setiap dinas di lingkungan Pemerintahan Provinsi Jawa Timur, Dinas Kesehatan Jatim, Dinas Pendidikan Jatim, Dinas Ketenagakerjaan Jatim, Dinas Koperasi Jatim, Dinas Perindustrian Jatim, dan Dinas Sosial Jatim.

“Selain itu, penelitian dan pengabdian kepada masyakat akan terstruktur sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Provinsi Jawa Timur. Harapannya ada sinkronisasi antara perguruan tinggi dengan pemerintah provinsi Jawa Timur,” ungkapnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry