PENERTIBAN. Petugas Satpol PP membantu pedagang membongkar lapaknya dalam upaya relokasi pedagang Pasar Tanjung Anyar. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Setelah beberapa kali sempat tertunda, akhirnya tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Kepolisian, dan TNI menempuh langkah penertiban dalam upaya melakukan relokasi terhadap pedagang tumpahan dari Pasar Tanjung Anyar, Rabu (23/11/2022). Penertiban dilakukan terhadap pedagang yang tumpah ke jalan, KH Nawawi, Residen Pamuji, dan Hos Cokroaminoto.

Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menyatakan permohonan maaf kepada para pedagang Pasar Tanjung Anyar atas langkah penertiban yang dilakukan Pemkot. Langkah penertiban terpaksa dilakukan setelah sebelumnya dilakukan langkah persuasif dan penataan.

“Atas nama pemerintah daerah terus terang kami mohon maaf kepada seluruh pedagang pada hari ini (langkah penertiban) harus kita lakukan supaya apa yang telah disepakati bersama berjalan dengan baik,” tandas Kepala Satpol PP Kota Mojokerto Modjari di sela-sela memimpin penertiban.

Menurutnya, langkah penertiban terpaksa dilakukan setelah hampir empat bulan melakukan langkah persuasif, pendekatan, sosialisasi, dan mendata untuk mendapatkan lapak baru.

Kemudian juga sudah dilakukan himbauan agar pedagang pindah sesuai lapak baru masing-masing tapi tidak dilakukan. Sehingga dikeluarkan Surat Peringatan (SP) 1 hingga 3 yang berakhir Minggu (20/11/2022).

“Hari ini kita sinergi dengan seluruh tim yang ada untuk melakukan langkah terakhir, yaitu langkah penertiban. Itu pun masih persuasif, sehingga pedagang membongkar sendiri lapaknya,” katanya.

Mantan camat Magersari ini juga menandaskan, tim tetap membantu apapun yang dibutuhkan pedagang dalam memindahkan peralatan dan barang dagangan. “Kita bantu pedagang membongkar lapaknya dan mengangkut ke lapak yang baru,” imbuhnya.

Modjari memasang target, dalam dua hari ke depan pedagang sudah harus pindah ke lapak yang baru. “Kalau terjadi pembangkangan, tidak ada upaya lain yang kita lakukan kecuali pembongkaran secara paksa supaya tidak mengganggu yang lainnya,” ancamnya.

Relokasi pedagang tumpahan dari Pasar Tanjung Anyar ini dilakukan dalam upaya mewujudkan pasar sentralistik tematik yang menjadi program prioritas Pemkot Mojokerto.

Sebanyak 165 pedagang sedianya akan direlokasi ke pasar lain yang merupakan pasar tematik. Sebagian akan dimasukkan ke dalam Pasar Tanjung dan pedagang buah akan direlokasi ke pasar Kranggan yang merupakan pasar khusus pasar buah.

Sedangkan yang berjualan sayur dan sembako akan direlokasi ke pasar sayur dan sembako Cakarayam dan pasar Kliwon diperuntukkan jualan makanan dan minuman.

Selain alasan tersebut, relokasi dilakukan supaya tidak ada kemacetan di Jalan Residen Pamuji, KH Nala, dan Hos Cokroaminoto. Selain itu, untuk memberikan ruang dalam melakukan bongkar muat barang di Jalan KH Nawawi. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry