PERAPIAN. Mas Pj didampingi Sekda Gaguk Tri Prasetyo dan Kepala DLH Amin Wachid meninjau perapian pohon sebagai upaya pencegahan pohon tumbang. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Berbagai upaya dilakukan oleh Pemkot Mojokerto dalam inovasi melestarikan lingkungan hidup. Inovasi yang dilakukan sebagai bentuk komitmen kepedulian terhadap lingkungan hidup.

“Kita itu harus peduli sama lingkungan karena jelas mottonya ,’Kita Jaga Alam dan Alam Jaga Kita’,” tandas Pj Wali Kota Mojokerto M Ali Kuncoro.

Menurut sosok yang akrab disapa Mas Pj ini, anomali iklim, yang merupakan pergeseran musim dari rata-rata normalnya, saat benar-benar terjadi.

Peristiwa ini disebabkan oleh pemanasan global yang meningkatkan suhu di bumi sehingga penguapan yang terjadi akan makin meningkat. Jika penguapan meningkat curah hujan pun akan meningkat dan beberapa wilayah akan mengalami kekeringan.
Dengan terjadinya anomali iklim maka bisa menimbulkan kekeringan sekaligus curah hujan yang tinggi di lain sisi.

“Anomali iklim itu benar-benar terjadi saatini. Maka dari itu, semua orang harus waspada, harus peduli sama lingkungan. Kalau tidak, maka akan punah peradaban manusia di muka bumi,” katanya.

Orang nomor satu di Kota Mojokerto ini juga menyampaikan bahwa Pemkot Mojokerto juga telah berkomitmen untuk mencapai target net zero emission atau nol emisi bersih.

Komitmen ini diupayakan Pemkot Mojokerto dengan banyak menanam pohon. Dan masyarakat juga dihimbau agar banyak menanam pohon.

“Terkait net zero emission, mumpung ini musim penghujan, semua orang harus banyak menanam pohon lah. Pokoknya tanam pohon sebanyak-banyak biar dingin dan gak panaslah,” harapnya.

Upaya Pemkot Mojokerto terkait inovasi lingkungan hidup tak berhenti di situ saja. Di tahun 2024 ini, Pemkot bersama DPRD menerbitkan dua Rancangan Peraturan Daerah (Perda), yakni Perda Kota Mojokerto tentang Perlindungan Pohon yang merupakan usulan dari eksekutif dan Perda tentang Persetujuan Lingkungan Hidup yang merupakan inisiatif DPRD.

Informasi dari Bagian Hukum, dua Perda tersebut saat ini sudah mendapatkan Nomor Registrasi (Noreg) dan tinggal menunggu persetujuan dari Kemendagri untuk ditandatangani Pj Wali Kota.

Bukan itu saja, di awal musim penghujan ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melakukan langkah cepat dalam melakukan mitigasi bencana musim penghujan.

Diantaranya dengan menggalakkan upaya perapian, perantingan, dan peremajaan pohon guna menekan dampak dari cuaca ekstrem. Tujuannya untuk meminimalkan potensi pohon tumbang, sekaligus menjaga kelestarian ruang hijau kota.

“Perantingan dan pemotongan pohon telah digulirkan sejak sebelum musim penghujan tiba,” ujar Kepala DLH Kota Mojokerto, Amin Wachid,

Terhitung sejak 12 Agustus sampai dengan 31 Oktober, petugas telah melakukan perapian secara bertahap pada ratusan pohon di tiga wilayah kecamatan se-Kota Mojokerto.

”Langkah ini juga sebagai mitigasi bencana saat musim penghujan dan mengantisipasi cuaca ekstrem,” pungkasnya. (ywd)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry