ROADSHOW: Wali Kota Malang Sutiaji (paling kiri) bersama istri dan Kepala Perbankan Syariah serta pelaku usaha serentak menabuh drum sebagai tanda dibukanya acara Road ISEF ke 5. 9ft/dedik ahmad)

MALANG | duta.co -Menyadari bahwa 87% penduduk Indonesia termasuk warga kota Malang mayoritas beragama Islam, sudah sepantasnya pertumbuhan ekonomi syariah pesat. Namun kenyataannya malah justru diadopsi negara. Maka Pemkot Malang pun mendorong ekonomi syariah agar berkembang dan diminati masyarakat milenial.

Demikian dikatakan Walikota Malang Drs H Sutiaji saat menghadiri  Road Indonesia Shar’i Economic Festival 5th (ISEF) di Malang Town Square (Matos).  Ia menyampaikan literasi mengenai perbankan syariah masih lemah padahal 87 % warga Indonesia muslim.

“Untuk itu Pemerintah kota (Pemkot) Malang terus mendorong semua hal yang berhubungan dengan syariah, salah satunya dengan mendeklarasikan kota Malang sebagai detinasi wisata halal,” ungkap Sutiaji.

Road ISEF sendiri merupakan pameran program finansial dari 11 Bank Syariah yang ada di kota Malang. Acara ini diisi dengan berbagai kegiatan pula, seperti lomba mewarna, story telling baca buku bersama artis muslimah Okky Setyana Dewi, serta edukasi mengenai ciri uang rupiah asli, serta demo make up syar’i.

Wali Kota Malang juga menuturkan, Pemkot serius dalam mengembangkan ekonomi syariah di kota yang dijuluki kota pendidikan ini. Kehadirannya bersama istri juga sebagai bentuk suport sepenuhnya. Selain itu rencanannya, Matos akan dijadikan Mall halal. Baznas kota Malang juga dalam saving dana akan segera beralih ke Bank Syariah.

“Semua upaya menuju syar’i ini tidak sekedar omong saja tapi ikhtiar menuju kebaikan sebagian sudah kami wujudkan. Dan kami mendisain syar’i ini dalam bentuk milenial dan kekinian agar lebih diminati masyarakat.”

Plt Bank Indonesia Malang, Joko Setiawan, yang hadir juga mengutarakan, acara ISEF ini diikuti sejumlah Bank diantaranya, Panin Syariah, Bank Muamalat, BRI Syariah, BNI Syariah, BPN Syariah, BCA Syariah, Mega Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Jatim Syariah, CIMB Syariah, Sinarmas Syariah.

“Perbankan merupakan jantung perekonomian, maka Road ISEF ke lima ini juga sebagai wadah edukasi dan konsultasi keuangan syariah bagi warga kota Malang,” tukasnya.

Joko Setiawan juga mengungkapkan keprihatinan tersendiri terhadap perkembangan syari’ah yang belum berbanding lurus dengan angka  populasi muslim yang mencapai 90 %, namun pertumbuhan ekonomi syariah cuma 5 %.

Padahal ekonomi syari’ah ini telah menjadi mesin penggerak ekonomi global, bukan hanya di Inggris yang menjadikan London sebagai pusat ekonomi syariah di Eropa barat. Demikian pula Tiongkok yang telah berhasil eksport baju muslim hingga senilai 28 Juta US Dolar. Negri Ginseng Korea pun telah mengadopsi syariah dengan destinasi wisata halal. Australia dan Brazil juga mengembangkan peternakan syariah dengan daging halalnya. “Lalu mengapa kita sendiri tidak beralih ke syariah, ayo mulai sekarang hijrah ke syariah,” ajaknya. (dah)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry